ariwidodo.allright reserved
 

Options: 

Himpunan Putusan Tarjih

 

1

بِسْمِ الله الرَّحْمَنِ الرَّحيْمِ

لاَاِله الاّ الله وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَبِهِ الحَوْلُ وَالقُوَّةُ. الحَمْدُللهِ المُبْدِئِ لِلعَوَالِمِ

وَالمُعِيْدِ الاَرْوَحَ اِلَى الأَجْسَامِ يَوْمَ القِيَامَةِ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى سَيِّدِنَا

مُحَمَّدٍ خَاتَمِ النَّبِيِّيْنَ وَاَفْضَلِ الْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى أَلِهِ أَجْمَعِيْنَ. وَقَدْ وَرَدَ

فِىالْحَدِيْثِ عَنْ عُمَرَ رَضِىَ الله عَنْهُ قَالَ: بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوْسٌ عِنْدَ رَسُولِ

الله (صلعم) ذَاتَ يَومٍ إِذْ طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ شَدِيْدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ شَدِيْدُ سَوَادِ

الشَّعَرِ لاَيُرَى عَلَيهِ اَثَرُ السَّفَرِ وَلاَ يَعْرِفُهُ مِنَّا اَحَدٌ حَتَّى جَلَسَ اِلَى النَّبِىِّ

(صلعم) فَاَسْنَدَ رُآْبَتَيْهِ اِلَى رُآْبَتَيْهِ وَوَضَعَ آَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ وَقَالَ: يَا

مُحَمَّدُ أَخْبِرْنِى عَنِ الإِسْلاَمِ. قَالَ رَسُوْلُ الله (صلعم): الإِسْلاَمُ اَنْ تَشْهَدَ اَنْ

لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَاَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله وَتُقِيْمَ الصَّلاَةَ وَتُؤْتِىَ الزَّآَاةَ وَتَصُومَ

رَمَضَانَ وَتَحُجَّ الْبَيْتَ اِنِ اسْتَطَعْتَ اِلَيْهِ سَبِيْلاً. قَالَ: صَدَقْتَ فَعَجِبْنَا لَهُ

يَسْأَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ. قَالَ: فَاَخْبِرْنِى عَنِ الإِيْمَانِ. قَالَ: اَنْ تُؤْمِنَ بِا للهِ وَمَلاَئِكَتِهِ

وَآُتُبِهِ وَرَسُلِهِ وَالْيَومَ الآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالقَدْرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ. قَالَ : صَدَقْتَ.

(الحديث رواه مسلم).

PENDAHULUAN

“Bismillahirrohmanirrohim”

( Dengan nama Allah, Maha Penyayang, Maha Pengasih)

Tiada tuhan selain Allah sendiri, tiada bersekutu dan dengan-Nyalah

adanya daya-kekuatan. Segala puji untuk Allah yang menciptakan semua ‘alam

dan yang mengembalikan ruh kepada jasadnya di hari Kiamat. Rahmat dan Salam

semoga terlimpah pada junjungan Nabi Muhammad s.a.w. penutup para Nabi dan

seutama-utamanya Utusan, serta pada sekalian keluarganya.

Tersebut dalam hadist, dari shahabat ‘Umar r.a: “ Saat kami duduk pada

suatu hari bersama-sama Rasulullah s.a.w. datanglah seorang laki-laki, putih

bersih pakaiannya hitam bersih rambutnya, tak terkesan padanya tanda orang yang

sedang bepergian dan tiada seorangpun diantara kami yang mengenalnya;

kemudian ia bersimpuh dihadapan Nabi dengan merapatkan kedua lututnya pada

kedua lutut Nabi dan meletakkan kedua telapak tangannya pada paha Nabi. Lalu

2

ia berkata: ”Hai Muhammad, terangkanlah padaku tentang Islam!”. Nabi

menjawab: ”Islam ialah engkau mempersaksikan: tiada Tuhan selain Allah dan

Muhammad adalah utusan Allah, mengerjakan sholat, membayar zakat, berpuasa

pada bulan Ramadhan dan pergi Haji bila kamu mampu melakukannya”. Kata

orang itu: ”Benar engkau”. Maka kami terheran, kenapa ia bertanya lalu ia

membenarkan. Orang itu bertanya lagi: terangkanlah padaku tentang Iman!” Nabi

menjawab: “Iman ialah bahwa engkau percaya akan Allah, malaikatnya, kitabkitab-

nya, Rasul-rasulnya, hari kemudian dan percaya akan takdir baik dan takdir

buruk”. Orang itu berkata :” Benar engkau!”.(Hadist riwayat Muslim).

اَمَّا بَعْدُ فَاِنَّ الفِرْقَةَ النَّاجِيَةَ ( 1) مِنَ السَّلَفِ اَجْمَعُوا عَلَى الإِعْتِقَادِ بِأَنَّ

العَالَمَ آُلَّهُ حَادِثٌ خَلَقَهُ اللهُ مِنَ العَدَمِ وَهُوَ اَىِ العَالَمُ) قَابِلٌ لِلفَنَاءِ ( 2) وَعَلَى

اّنَّ النَّظْرَ فِى الكَوْنِ لِمَعْرِفَةِ اللهِ وَاجِبٌ شَرْعًا ( 3) وَهَا نَحْنُ نَشْرَعُ فِى

بَيَانِ اُصُولِ العَقَائِدِ الصَّحِيْحَةِ.

Kemudian dari pada itu, maka kalangan ummat yang terdahulu, yakni

mereka yang terjamin keselamatannya (1), mereka telah sependapat atas

keyakinan bahwa seluruh ‘alam seluruhnya mengalami masa permulaan, dijadikan

oleh Allah dari ketidak-adaan dan mempunyai sifat akan punah (2). Mereka

berpendapat bahwa memperdalam pengetahuan tentang ‘alam untuk mendapat

pengertian tentang Allah, adalah wajib menurut ajaran Agama (3). Dan

demikianlah maka kita hendak mulai menerangkan pokok-pokok kepercayaan

yang benar.

الإِيْمَانُ بِا للهِ عَزَّ وَجَلَّ

يَجِبُ عَلَيْنَا اَنْ نُؤْمِنَ بِا للهِ رَبِّنَا ( 4) وَهُوَ الْإِلَهُ الْحَقُّ الَّذِى خَلَقَ آُلَّ شّيْئٍ

وَهُوَ الواَجِبُ الوُجُوْدِ ( 5) وَ اْلأَوَّلُ بِلاَ بِدَايَةٍ وَاْلآخِرُ بِلاَ نِهَايَةٍ ( 6) ولاَ

( يُشْبِهُهُ شَيئٌ مِنَ الكَائِنَاتِ ( 7) الاَحَدُ فِىأُلُوْهِيَّتِهِ وَصِفاَتِهِ وَ اَفْعَالِهِ ( 8

( اَلْحَىُّ القَيُّوْمُ ( 9)السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ ( 10 ) وَهُوَ عَلَى آُلَِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ ( 11

إِنَّمَا اَمْرُهُ اِذَا اَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُوْلَ لَهُ آُنْ فَيَكُوْنُ ( 12 ) وَهُوَ عَلِيْمٌ بِمَا يَفْعَلُوْنَ

3

( 13 ) اَلْمُتَّصِفُ بِالْكَلاَمِ وَآُلِّ آَمَالٍ. المُنَزَّهُ عَنْ آُلِّ نَقْصٍ وَمُحَالٍ ( 14 )

.( يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ. بَِيَدِهِ اْلأَمْرُ آُلُّهُ وَإِلَيْهِ يَرْجِعُوْنَ ( 15

4

IMAN KEPADA ALLAH YANG MAHA MULIA

Wajib kita percaya akan Allah Tuhan kita (4). Dialah Tuhan yang

sebenarnya, yang menciptakan segala sesuatu dan Dialah yang pasti adanya (5).

Dialah yang pertama tanpa permulaan dan yang akhir tanpa penghabisan (6).

Tiada sesuatu yang menyamai-Nya (7). Yang Esa tentang ketuhanan-Nya (8).

Yang hidup dan pasti ada dan mengadakan segala yang ada (9). Yang mendengar

dan yang melihat (10). Dan Dialah yang berkuasa atas segala sesuatu (11).

Perihal-Nya apabila ia menghendaki sesuatu Ia firmankan: “Jadilah”! maka

jadilah sesuatu itu (12). Dan dia mengetahui segala sifat kesempurnaan. Yang suci

dari sifat mustahil dan segala kekurangan (14). Dialah yang menjadikan sesuatu

menurut kemauan dan kehendakNya. Segala sesuatu ada ditangan-Nya dan

kepada-Nya akan kembali (15).

تَنْبِيْهٌ

مَا آَلَّفَنَا اللهُ بِالْبَحْثِ فِى اْلاِعْتِقَادِ بِمَا لاَ تَصِلُ إِلَيْهِ عُقُوْلُنَا ( 16 ) لأَنَّ عَقْلَ

الاِنْسَانِ لاَيَسْتَطِيعُ أَنْ يَصِلَ اِلَى مَعْرِفَةِ ذَاتِ اللهِ وَآَيْفِيَّةِ اِتِّصَافِهِ بِصِفَاتٍ

فَلاَ تَبْحَثْ عَنْهُ ( 17 ) وَلَيْسَ فِى وُجُوْدِهِ تَعَالَى شَكٌّ. أَفِى اللهِ شّكٌّ فَاطِرِ

( السَّمَوَاتِ وَالاَرْضِ ؟ (اِبْرَاهِيم: 10

PERHATIAN

Allah tidak menyuruh kita membicarakan hal-hal yang tidak tercapai

oleh akal dalam hal kepercayaan (16). Sebab akal manusia tidak mungkin

mencapai pengertian tentang Dzat Allah dan hubungannya dengan sifat-sifat yang

ada pada-Nya. Maka janganlah engkau membicarakan hal itu (17). Tak ada

kesangsian tentang adanya. ”Adakah orang ragu tentang Allah yang menciptakan

langit dan bumi”? (Surat Ibrahim:10).

وَقَدْ سَدَّ القُرْآنُ عَلَى الْعُقُولِ بَابَ الْخَوضِ فِيْمَا لاَ تَبْلُغُهُ الْمَدَارِكُ بِقَوْلِهِ

تَعَالَى: لَيْسَ آَمِثْلِهِ شَيْئٌ. وَنَصَّ عَلَى اَنَّ قُوَّةَ الْعَقْلِ مَحْدُودَةٌ وَاَنَّهُ مُحِيْطٌ

بِالنَّاسِ فِى قَوْلِهِ: يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيْطُوْنَ بِهِ عِلْمًا.

5

وَآَفَى بِالْمُؤمِنِيْنَ شُغْلاً أَنْ يَتَدَبَّرُوْا فِى مَخْلُوْقَاتِهِ لِيَسْتَدِلُّوْا عَلَى وُجُودِهِ

.( وَقُدْرَتِهِ وَحِكْمَتِهِ ( 18

Memang Al-Qur’an telah menutup pintu pemikiran dalam

membicarakan hal yang tak mungkin tercapai oleh akal dengan firman-Nya yang

berbunyi: ”Tiada sesuatu yang serupa dengan-Nya”. (QS.Syura: 11). Diapun telah

menjelaskan bahwa kekuatan akal itu terbatas dan bahwa Dia meliputi semua

manusia, dalam firman-Nya: “Dia tahu segala yang ada dimuka dan dibelakang

mereka sedang pengetahuan mereka tak mungkin mendalami-Nya.” (Surat Thaha

ayat 110). Bagi orang mukmin cukuplah bila mereka memikirkan segala makhluk-

Nya, guna membuktikan ada-Nya, kekuasaan dan kebijaksanaan-Nya.(18)

6

الإِيمَانُ بِالمَلَائَِكَةِ

يَجِبُ عَلَيْنَا أَنْ نُؤْمِنَ بِأَنَّ اللهَ تَعَالَى مَلاَئِكَةً اُوْلِى أََجْنِحَةٍ مَثْنَى وَثُلاَثَ

وَرُبَاعَ ( 19 ) وَأَنَّهُمْ عِبَادٌ مُكْرَمُوْنَ لاَ يَعْصُوْنَ اللهََ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا

يُؤْمَرُوْنَ ( 20 ) وَلاَ يَأْآُلُوْنَ وَلاَ يَشْرَبُوْنَ ( 21 ) وَلاَ يَتَزَوَّجُوْنَ وَلاَ يَنَامُوْنَ

22 ) يُسَبِّحُونَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لاَ يَفْتَرُوْنَ ( 23 ) وَلِكُلِّ وَاحِدٍ مِنهُم مَقَامٌ )

مَعْلُوْمٌ ( 24 ) فَمِنهُمْ حَمَلَةُ الْعَرْشِ ( 25 ) وَمِنهُمْ سَفَرَةٌ ( 26 ) آَجِبْرِيْلَ

27 ) وَمِيْكَائِيْلَ ( 28 ) وَمِنهُمْ حَفَظَةٌ وَمِنهُمْ آَتَبَةٌ ( 29 ) وَلاَ يَجُوْزُ لَنَا أَنْ )

.( نَصِفَ مَلاَئِكَةَ إِلاَّ بِمَا وَرَدَ عَنِ الشَّرْعِ ( 31

IMAN KEPADA MALAIKAT

Kita wajib percaya, Allah itu mempunyai malaikat yang bersayap, ada

yang dua, ada yang tiga dan ada yang empat (19). Dan mereka adalah hamba

Allah yang dimuliakan yang tidak pernah menentang perintah-Nya dan mereka

senantiasa mengerjakan apa yang diperintahkan (20). Mereka tidak makan dan

tidak minum (21). Tidak menikah dan tidak tidur (22). Dan sepanjang masa tidak

putus-putusnya mereka mensucikan Tuhan (23). Dan masing-masing dari mereka

mempunyai kedudukan atau tugas tertentu (24). Ada yang memikul Arsy tuhan

(25) ada yang menjadi utusan (26), seperti Jibril (27), dan Mikail (28) dan ada

yang mengamati serta mencatat (amal manusia) (29). Kita tidak boleh

menggambarkan tentang malaikat kecuali dengan apa yang diterangkan oleh

syara’ (30).

تَنْبِيْهٌ

لَمْ يُطَالِِبْنَا الله بِأَنْ نَعْلَمَ مَاهِيَّةَ مَلاَئِكَةِ بَلْ اَمَرَنَا الله بِالإِيْمَانِ بِوُجُوْدِهِمْ وَقَدْ

رَآهُمُ الأَنْبِيَاءُ فِى صُوْرَةٍ بَشَرِيَّةٍ وَغَيرِهَا ( 31 ) وَقَدْ تَوَاتَرَ خَبَرُ ذَالِكِ وَلاَ

يُمْكِنُنَا أَنْ نَصِفَ مَلاَئِكَةَ اِلاَّ بِمَا وَرَدَ عَنِ المَعْصُومِ صَلّى الله عَلَيهِ وَسَلَّمَ

( بِنَقْلٍ صَحِيحٍ وَمَا يَعْلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَ (مُدَثِّر: 31

PERHATIAN

Oleh Allah kita dituntut untuk mengetahui hakekat Malaikat, kita hanya

diperintahkan agar percaya akan adanya, adapun para Nabi, mereka pernah

melihatnya dalam rupa manusia ataupun lain-lainnya (31). Tentang hal ini

7

beritanya telah mutawattir (menyakinkan). Namun kita tidak boleh

menggambarkan tentang Malaikat, kecuali dengan dasar keterangan dari Nabi

s.a.w. yang sampai kepada kita dengan pemberitaan yang menyakinkan.” Dan

tiada seorangpun yang mengetahui hakekat tentara (Malaikat) Tuhannmu selain

Dia.” (Surat Mudatstsir:31)

الإِيمَانُ بِالكُتُبِ

يَجِبُ عَلَيْنَا اَنْ نُؤْمِنَ بِأَنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ اَنْزَلَ آُتُبًا عَلَى رَسُوْلِهِ لِإِصْلاَحِ

الْبَشَرِ فِى دِيْنِهِمْ وَدُنْيَاهُمْ ( 32 ) مِنْهَا الزَّبُوْرُ لِدَاوُدَ ( 33 ) وَالتَّورَاةُ لِمُوسَى

34 ) وَالإِنْجِيلُ لِعِيسَى ( 35 ) وَالقُرْانُ لِمُحَمَّدٍ ( 36 ) خَاتَمِ النَّبِيِّيْنَ عَلَيْهِمُ )

الصَّلاَةُ وَالسَّلاّمُ ( 37 ) وَأَنَّ الْقُرْآنَ آَلاَمُ اللهِ وَآخِرُ الْكُتُبِ الْمُنَزَّلَةِ وَاَنَّهُ

يَشْتَمِلُ عَلَى مَالَمْ يَشْتَمِلْ عَلَيهِ غَيْرُهُ مِنَ الشَّرَائِعِ وَمَكَارِمِ الأَخْلاَقِ

.( وَفَضَائِلِ الأَحْكَامِ ( 38

IMAN KEPADA KITAB

Kita wajib percaya bahwa Allah telah menurunkan beberapa kitab

kepada Rasul-rasulNya untuk memperbaiki manusia tentang urusan dunia dan

agama mereka (32). Di antara kitab-kitab itu, ialah Zabur kepada Nabi Dawud

(33), Taurat kepada Nabi Musa (34), Injil kepada Nabi ‘Isa (35) dan qur’an pada

Nabi Muhammad (36) yang menjadi penutup sekalian Nabi ‘alaihimus shalatu

was salam (37). Dan bahwa Al-Qur’an adalah firman Allah dan kitab terakhir

yang diturunkan, yang memuat apa yang tidak termuat pada lainnya, mengenai

syaria’t, budi luhur dan kesempurnan hukum (38).

8

تَنْبِيْهٌ

يَجِبُ عَلَيْنَا اَنْ نُؤْمِنَ بِمَا جَاءَ بِهِ النَّبِىُّ صَلَّى الله عَلَيهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ الْقُرْآنُ

وَمَا تَوَاتَرَ الْخَبَرُ عَنهُ تَوَاتُرًا صَحِيحًا مُسْتَوْفِيًا لِشُرُوْطِهِ وَإِنَّمَا يَجِبُ

الإِعْتِقَادُ عَلَى مَا هُوَ صَرِيْحٌ فِى ذَالِكَ فَقَطْ وَلاَ تَجُوْزُ الزِّيَادَةُ عَلَى مَاهُوَ

.( قَطْعِىٌّ بِظَنِّىٍّ لِقَوْلِهِ تَعَالَ: إِنَّ الظَّنَّ لَا يُغْنِي مِنَ الْحَقِّ شَيْئًا (يُونُس: 36

وَشَرْطُ صِحَّةِ الإِعْتِقَادِ فِى ذَالِكَ أَنْ لاَ يَكُونُ فِيهِ شَيئٌ يَمَسُّ التَّنْزِيْهَ وَعُلُوَّ

الْمَقَامِ الْاِلهِىِّ عَنْ مُشَابَحَةِ الْمَخْلُوْقِينَ فَاِنْ وَرَدَ مَا يُوْهِمُ ظَاهِرُهُ ذَالِكَ فِى

الْمُتَوَاتِرِ وَجَبَ الإِعْرَاضُ عَنْهُ بِالتَّسْلِيْمِ لِلّهِ فِى العِلْمِ بِمَعْنَاهُ مَعَ الإِعْتِقَادِ

بِأَنَّ الظَّاهِرَ غَيْرُ المُرَادِ أََوْ بِتَأْوِيلٍ تَقُومُ عَلَيهِ القَرَائِنُ الْمَقْبُوْلَةُ.

PERHATIAN

Kita wajib percaya akan hal yang di bawa oleh Nabi s.a.w. yakni Al-

Qur’an dan berita dari Nabi s.a.w yang mutawattir dan memenuhi syaratsyaratnya.

Dan yang wajib kita percayai hanyalah yang tegas-tegas saja, dengan

tidak boleh menambah – nambah keterangan yang sudah tegas – tegas itu dengan

keterangan berdasarkan pertimbangan (perkiraan), karena firman Allah:

“Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai

kebenaran.” (Surat Yunus:36). Adapun syarat yang benar tentang kepercayaan,

dalam hal ini ialah jangan ada sesuatu yang mengurangi keangungan dan

keluhuran Tuhan, dengan mempersamakan-Nya dengan makhluk. Sehingga

andaikata terdapat kalimat-kalimat yang kesan pertama mengarah kepada arti

yang demikian, meskipun berdasarkan berita yang mutawattir (menyakinkan),

maka wajiblah orang mengabaikan makna yang tersurat dan menyerahkan tafsir

arti yang sebenarnya kepad Allah dengan kepercayaan bahwa yang terkesan

pertama pada pikiran bukanlah yang dimaksudkan, atau dengan takwil yang

berdasarkan alasan-alasan yang dapat diterima.

9

الإِيمَانُ بِالرُّسُلِ

يَجِبُ عَلَيْنَا اَنْ نُؤْمِنُ بِاَنَّ الله الحَكِيْمَ اَرْسَلَ رُسُلاً لِهِدَايَةِ النَّاسِ إِلَى

الصِّرَاطِ المُسْتَقِيْمِ. مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِيْنَ لِئَلاَّ يَكُونَ لِلنَّاسِ عَلَى اللهِ حُجَّةٌ بَعْدَ

الرُّسُلِ ( 39 ) وَ الرُّسُلُ هُمْ بَشَرٌ مِثْلُنَا يَأْآُلُونَ وَيَشْرَبُونَ وَيَمْشُونَ فِى

الأَسْوَاقِ ( 40 ) اِصْطَفَاهُمْ الله لِرِسَالَتِهِ وَاخْتَصَّهُمْ بِالْوَحْىِ وَهُمْ صَادِقُونَ

( 41 ) أُمَنَاءُ ( 42 ) مُبَلِّغُونَ الرِّسَالَةَ ( 43 ) فُطَنَاءُ يَفْهَمُونَ وَ يُفْهِمُونَ ( 44 )

وَاَنَّهُمْ بَشَرٌ يَعْتَرِيْهِمْ مَايَعْتَرِى سَائِرُ الاَفْرَادِ مِمَّا لاَ يَمَسُّ آَرَامَتَهُمْ فِى

مَرَاتِبِهِمُ العاَلِيَةِ ( 45 ). وَمِنَ الرُّسُلِ الَّذِيْنَ وَرَدَتْ اَسْمَاءُ هُمْ فِى القُرْآنِ هُمْ

اَدَمُ, إِدْرِيْسُ, نُوْحٌ, هُوْدٌ, صَالِحٌ, إِبْرَاهِيمُ, اِسْمَاعِيْلُ, اِسْحَاقُ, يَعْقُوبُ,

يُوسُفُ, لُوطٌ, اَيُّوبُ, شُعَيْبٌ, مُوسَى, هَارُونُ, ذُوالكِفْلِ, دَاوُدَ, سُلَيمَانُ,

اِلْيَاسُ. اَلْيَسَعُ, يُونُسُ, زَآَرِيَّا, يَحْيَى, عِيسَى, مُحَمَّدٌ عَلَيهِمُ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ

46 ) وَمِنهُمْ مَنْ لَمْ يَقْصُصْهُمُ الله عَلَيْنَا( 47 ) وَاِنَّ مِنْ اُمَّةٍ اِلاَّ خَلاَفِيْهَا )

.( نَذِيْرٌ. ( 48 ) وَقَدْ اَيَّدَهُمُ الله بِالآيَاتِ وَالمُعْجِزَاتِ البَاهِرَةِ ( 49

IMAN KEPADA RASUL

Kita wajib percaya bahwa Allah Yang Maha Bijaksana telah mengutus

para rasul untuk memberi petunjuk ummat manusia akan jalan yang lurus. Mereka

adalah pembawa berita gembira dan peringatan, agar bagi manusia tiada alasan

untuk membantah Allah setelah diutusnya para Rasul (39). Para rasul itu adalah

manusia seperti kita: makan, minum dan pergi ke pasar (40). Yang telah dipilih

oleh Allah, menjadi utusan-Nya dan mengistimewakan mereka dengan diberi

wahyu. Mereka adalah orang-orang yang jujur (41), terpercaya (42)

menyampaikan tugas mereka (43) dan cerdas, dapat memhami dan memahamkan

(44). Mereka adalah manusia yang mengalami yang biasa dialami oleh orang lain

selagi tidak mengurangi kehormatan mereka dalam martabat mereka yang luhur

(45). Diantara para Rasul yang tersebut nama mereka dalam qur’an adalah: Adam,

Idris, Nuh, Hud, Shalih, Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub, Yusuf, Luth, Ayyub,

Syu’aib, Musa, Harun, Dzulkifli, Daud, Sulaiman, Ilyas, Ilyasa. Yunus, Zakariya,

Yahya, Isa dan Muhammad ‘alaihimus-shalatu wassalam (46).

Dan ada Rasul-rasul-Nya yang tidak diberitakan Allah kepada kita (47).

Tiada ummat yang terdahulu melainkan pernah kedatangan Nabi (48). Dan Allah

10

telah mengokohkan mereka dengan beberapa pembuktian dan segala macam

mu’jizat yang nyata (49).

تَنْبِيْهٌ

لَقَدْ ثَبَتَ بِاَنَّ مِمَّا تَتَنَا وَلُهُ القُدْرَةُ الاِلهِيَّةُ أَنْ تُصْدِرَ أُمُوْرًا خَارِقَةً لِلعَادَةِ

حَصَلَتْ لِاَنْبِيَاءِالله, تَأْيِيْدًا لِرِسَالَتِهِمْ وَاِعْجَازًا لِمُعَارِضِيْهِمْ وَاَيَةً عَلَى

( مُنْكِرِيْهِمْ مِثْلَ مَاوَرَدَ فِى القُرْآنِ مِنْ عَدَمِ اِحْرَاقِ النَّارِ لِاِبْرَاهِيْمَ ( 50

وَانْقِلاَبِ العَصَا ثُعْبَانًالِمُوسَى ( 51 ) وَاِحْيَاءِ المَوْتَى لِعِيْسَى( 52 ) واِنْزَالِ

القُرْاَنِ لِمُحَمَّدٍ ( 53 ) وَغَيرِ ذَالِكَ مِمَّا وَرَدَ فِى مَوَاضِعَ مُتَعَدِّدَةٍ وَآُلُّ مَاوَرَدَ

مِنْ ذَالِكَ فَهُوَ حَقٌّ يَجِبُ الإِيْمَانُ بِهِ.

PERHATIAN

Adalah suatu kebenaran, bahwa kekuasaan Allah dapat mengadakan halhal

yang menyimpang dari hukum kebiasaan yang pernah berlaku bagi para Nabi

untuk menguatkan penugasan dan menundukkan lawan-lawan mereka dan tanda

kebenaran mereka terhadap mereka yang mengingkari, misalnya apa yang tersebut

dalam Qur’an : api yang tak membakar Nabi Ibrahim (50), tongkat Nabi Musa

yang berubah menjadi ular (51), Nabi Isa yang dapat menghidupkan kembali

orang mati (52), dan diturunkannya al-Qur’an bagi Nabi Muhammad (53) ,dan

lain sebagainya yang tersebut dalam beberapa ayat, dan semua itu adalah hal yang

wajib diimani.

11

الإِيْمَانُ بِا لْيَوم الآخِرِ

يَجِبُ عَلَيْنَا اَنْ نُؤْمِنَ بِا لْيَوم الآخِرِ وَمَا اشْتَمَلَ عَلَيهِ مِنْ خَرَابِ هَذِهِ

العَوَالِمِ وَمَا اَخْبَرَ بِهِ رَسُوْلُ الله صَلَّى الله عَلَيهِ وَسَلَّمَ وَتَوَاتَرَ مِنَ البَعْثِ

54 ) وَالنَّشْرِ ( 55 ) وَالحِسَابِ ( 56 ) وَالجَزَاءِ ( 67 ) فَيَقْضِى الله بَيْنَهُمْ )

فَمِنْهُمْ مَنْ يَدْخُلُ النَّارَ خَالِدًا فِيْهَا وَلاَ يَخْرُجُ مِنْهَا وَهُمُ الكَافِرُوْنَ

وَالْمُشْرِآُوْنَ ( 58 ) وَمِنْهُمْ مَنْ يَدْخُلُ فِيْهَا ثُمَّ يَخْرُجُ مِنْهَا وَهُمُ الْمُؤْمِنُونَ

العَاصُوْنَ ( 59 ) وَمِنْهُمْ مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ فَيَخْلَدُ وَهُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ الصَّادِقُونَ

(60)

IMAN PADA HARI KEMUDIAN

Kita wajib percaya tentang adanya hari akhir dan segala yang terjadi di

dalamnya tentang kerusakan ‘alam ini’, serta percaya akan hal-hal yang

diberitakan oleh Rasulullah dengan riwayat mutawattir tentang kebangkitan dari

kubur (54), pengumpulan di Makhsyar (55), pemeriksaan (56) dan pembalasan

(57). Maka Allah memberi keputusan tentang perbuatan orang, lalu ada yang

masuk neraka selama-lamanya tidak keluar dari padanya, yaitu orang-orang kafir

dan orang-orang musyrik (58), dan ada yang masuk kemudian keluar dari neraka,

yaitu orang-orang mukmin yang berbuat dosa (59) dan ada yang masuk sorga dan

kekal, yaitu orang-orang mukmin yang benar-benarnya (60).

12

الاِيمَانُ بِالقَضَاءِ وَالقَدَرِ

يَجِبُ عَلَيْنَا أَنْ نُؤْمِنَ بِأَنَّ اللهَ خَلَقَ آُلَّ شَيئٍ ( 6) وَأَمَرَ وَنَهَى ( 62 ) وَآَانَ

أَمْرُاللهِ قَدَرًا مَقْدُوْرًا ( 63 ) وَأَنَّ اللهَ قَدَّرَ آُلَّ شَيئٍ قَبْلَ خَلْقِ الْخَلْقِ يُصَرِّفُ

الكَائِنَاتِ عَلَى مُقْتَضَى عِلْمِهِ وَاخْتِيَارِهِ وَحِكْمَتِهِ وَإِرَادَتِهِ ( 64 ) وَالاَفْعَالُ

الصَّادِرَةُ عَنِ الْعِبَادِ آُلُّهَا بِقَضَاءِ اللهِ وَقَضَرِهِ ( 65 ) وَلَيْسَ لِلعِبَادِ اِلاَّ

الإِخْتِيَارِ.

فَالتَّقْدِيْرُ مِنَ اللهِ وَالكَسْبُ مِنَ الْعِبَادِ فَحَرَآَةُ الْعَبْدِ بِاعْتِبَارِ نِسْبَتِهَا إِلَى

قُدْرَتِهِ تُسَمَّى آَسْبًا لَهُ ( 66 ) وَ بِاعْتِبَارِ نِسْبَتِهَا قُدْرَةِ اللهِ خَلْقًا ( 67 ) وَالْعِبَادُ

.( يَتَصَرَّفُ نَصِيْبَهُ مِمَّا اَنْعَمَ اللهُ بِهِ عَلَيْهِ مِنَ الرِّزْقِ وَغَيْرِهِ ( 68

IMAN KEPADA QADLA DAN QADAR

Kita wajib percaya bahwa Allahlah yang telah menciptakan segala

sesuatu (61) dan dia telah menyuruh dan melarang (62). Dan perintah Allah

adalah kepastian yang telah ditentukan (63). Dan bahwasanya Allah telah

menentukan segala sesuatu sebelum Dia menciptakan segala kejadian dan

mengatur segala yang ada dengan pengetahuan, ketentuan, kebijaksanaan dan

kehendak-Nya (64). Adapun segala yang dilakukan manusia itu semuanya atas

Qadla’dan Qadar-Nya (65), sedangkan manusia sendiri hanya dapat berikhtiar.

Dengan demikian, maka segala ketentuan adalah dari Allah dan usaha

adalah bagian manusia. Perbuatan manusia ditilik dari segi kuasanya dinamakan

hasil usaha sendiri (66). Tetapi ditilik dari segi kekuasaan Allah, perbuatan

manusia itu adalah ciptaan Allah (67). Manusia hanya dapat mengolah bagian

yang Allah karuniakan padanya berupa rizki dan lain-lain (68).

خَاتِمَةٌ

هَذِِهِ هِىَ أُصُوْلُ الْعَقَائِدِ الصَّحِيْحَةِ وَرَدَبِهَا القُرْآنُ وَالسُّنَّةُ وَشَهِدَتْ بِهَا

الاَثَارُ المُتَوَاتِرَةُ. فَمَنِ اعْتَقَدَ جَمِيْعَ ذَالِكَ مُوْقِنًا بِهِ آَانَ مِنْ أَهْلِ الْحَقِّ

وَالسُّنَّةِ وَفَارَقَ أَهْلَ الْبِدْعَةِ وَالضَّلاَلِ. فَنَسْأَلُ اللهَ آَمَالَ الْيَقِيْنِ وَالثَّبَاتَ فِى

الدِّيْنِ لَنَا وَلِكَافَّةِ الْمُسْلِمِيْنَ, اِنَّهُ اَرْحَمُ الرَّاحِمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا

مُحَمَّدٍ خَاتَمِ النَّبِيِّيْنَ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.

13

PENUTUP

Inilah pokok-pokok ‘aqidah yang benar terdapat dalam quran dan hadits

yang dikuatkan oleh pemberitaan-pemberitaan yang mutawattir. Maka barang

siapa percaya akan semua itu dengan kenyakinan yang teguh, masuklah ia kepada

golongan mereka yang memegang kebenaran dan tuntunan Nabi serta lepas dari

golongan ahli bid’ah dan kesesatan. Selanjutnya kita mohon kepada Allah

kenyakinan yang kuat dan keteguhan menjalankan agama-Nya. Kita berdo’a

untuk kita seluruh ummat Islam. Sesungguhnya Tuhanlah Yang Maha Penyayang.

Semoga Allah melimpahkan kemurahan kepada junjungan Nabi Muhammmad

s.a.w. penutup para Nabi dan Rasul serta kepada keluarga dan sahabatnya.

14

الاَدِلَّةُ

1) عَنْ اَبِى هُرَيرَةَ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلعم قَالَ: تَفَرَّقَتِ اليَهُودُ عَلَى اِهْدَى )

وَسَبْعِيْنَ أَوِ اثْنَتَيْنِ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً وَالنَّصَارَى مِثْلَ ذَالِكَ وَتَفَرَّقَتْ اُمَّتِى عَلَى

ثَلاَثٍ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً (رَوَاهُ التِّرْمِذِى وَقَالَ: حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ).

ALASAN (DALIL)

(1) Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda:

”Ummat Yahudi telah bercerai berai menjadi 71 atau 72 golongan; dan ummat

Nasranipun demikian pula. Dan ummatku akan bercerai berai menjadi 73

golongan.” (diriwayatkan oleh Turmudzi, dan mengatakan : “Hadits Hasan

Shalih)”.

عَنْ عَبْدِ اللهِ بنُ عَمْرُو قَالَ رَسُولُ اللهِ صلعم: لَيَأْتِيَنَّ عَلَى اُمَّتِى مَا أَتَى

عَلَى بَنِى اِسْرَائِيْلَ حَذْوَ النَّعْلِ بِالنَّعْلِ حَتَّى إِنْ آَانَ مِنْهُمْ مَنْ اَتَى اُمَّهُ

عَلاَنِيَةً لَكَانَ فِى اُمَّتِى مَنْ يَصْنَعُ ذَالِكَ. وَإِنَّ بَنِى إِِسْرَائِيلَ تَفَرَّقَتْ عَلَى

اثْنَتَيْنِ سَبْعِيْنَ مِلَّةً تَفَرَّقَتْ اُمَّتِى عَلَى ثَلاَثٍ وَسَبْعِيْنَ مِلَّةً آُلُّهُمْ فِى النَّارِ إِلاَّ

مِلَّةً وَاحِدَةً. قَالُوا: وَمَنْ هِىَ يَارَسُوْلَ الله؟ قَالَ: مَا أَنَا عَلَيهِ وَاَصْحَابِى

(رَوَاهُ التِّرْمِذِى).

Dan dari Abdullah bin ‘Amr, katanya: “Rasulullah s.a.w. bersabda:

“Niscaya akan datang kepada ummatku apa yang telah datang kepada Bani Israil,

teladan ceripu dengan ceripu-ceripu sampai kalau ada orang yang menggagahi

ibunya dengan terang-terangan, pastilah diantara ummatku ada pula yang berbuat

demikian. Dan bahwasanya Bani Israil telah bercerai-berai menjadi 72 golongan

dan ummatku akan bercerai-berai menjadi 73 golongan; semuanya masuk neraka ,

kecuali satu golongan”. Para sahabat bertanya: ”Siapakah golongan yang satu itu

ya Rasululllah?. Jawab beliau: “Ialah mereka yang mengikuti jejakku dan jejak

sahabat-sahabatku”. (diriwayatkan oleh Turmudzi).

2) ذَلِكُمُ اللهُ رَبُّكُمْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ خَالِقُ آُلِّ شَيْءٍ فَاعْبُدُوْهُ وَهُوَ عَلَى آُلِّ )

( شَيْءٍ وَآِيْلٌ (الانعام: 102

15

(2) Itulah Allah, Tuhanmu sekalian, tidak ada tuhan yang wajib

disembah selain Allah, yang menciptakan segala sesuatu, maka hambakanlah

dirimu pada-Nya dan Dialah yang mengurusi segala sesuatu”. (An’am:102).

وَلَا تَدْعُ مَعَ اللهِ إِلَهًا آخَرَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ آُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلاَّ وَجْهَهُ لَهُ الْحُكْمُ

( وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ (القصص: 88

“Dan janganlah engkau memohon kepada Tuhan selain Allah, sebab

tidak ada Tuhan yang wajib disembah selain Allah, segala sesuatu akan binasa

kecuali Dia yang menentukan hokum, dan kepada-Nya kamu dikembalikan”.

(Qashash: 88).

3) اَفَلَم يَنْظُرُوا إلَى السَّمَآءِ فَوْقَهُمْ آَيْفَ بَنَيْنَاهَا وَزَيَّنَّاهَا وَمَالَهَا مِنْ )

فُرُوْجٍ. وَالاَرْضَ مَدَدْنَاهَا وَالقَيْنَا فِيْهَا رَوَاسِى وَاَنْبَتْنَا فِيْهَامِنْ آُلِّ زَوْجٍ

بَهِيْجٍ. تَبْصِرَةً وَذِآْرَى لِكُلِّ عَبْدٍ مُنِيْبٍ. وَنَزَّلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً مُبَارَآًا

فَاَنْبَتْنَا بِهِ جَنَّاتٍ وَحَبَّ الْحَصِيْدِ. وَالنَّخْلَ بَاسِقَاتٍ لَهَا طَلْعٌ نَضِيْدٌ. رِزْقًا

.(11- لِلعِبَادِ وَأَحْيَيْنَا بِهِ بَلْدَةً مَيْتًا آَذَالِكَ الخُرُوجُ. (ق: 6

(3) “Tidakkah mereka memperhatikan langit yang ada di atasnya

bagaimanakah aku telah membangunnya dan menghiasinya dengan tiada retak.

Dan bumi telah kubentangkan dan kuletakkkan padanya gunung-gunung dan

kutumbuhkan padanya segala jenis berjodoh yang serasi; kesemuanya itu menjadi

ibarat dan peringatan bagi tiap-tiap hamba yang mau kembali (kepada Allah). Dan

Aku turunkan air dari langit yang banyak manfaatnya, dan kutumbuhkan beberapa

kebun dan biji-biji ketaman; begitu juga pohon kurma yang tingggi bermayang

yang tersusun menjadi rizki bagi segenap hamba; dengan demikian Aku hidupkan

tanah yang tandus (mati) dan sedemikianlah (hal) kebangkitan (dari kubur)”, (Qaf:

6-11).

أَفَلاَ يَنْظُرُونَ إِلَى الْإِبِلِ آَيْفَ خُلِقَتْ ( 17 ) وَإِلَى السَّمَاءِ آَيْفَ رُفِعَتْ ( 18

( ) وَإِلَى الْجِبَالِ آَيْفَ نُصِبَتْ ( 19 ) وَإِلَى الأَرْضِ آَيْفَ سُطِحَتْ ( 20

.(20- (الغاشية: 17

16

“Tidaklah mereka memperhatikan kepada unta, bagaimana ia dijadikan?,

kepada langit, bagaimana ia ditinggikan?, kepada gunung-gunung bagaimana ia

dibentangkan?” (Ghasyiyah: 17-20).

قُلِ انْظُرُوا مَاذَا فِي السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمَا تُغْنِي الآيَاتُ وَالنُّذُرُ عَنْ قَوْمٍ

( لاَ يُؤْمِنُونَ (يونس: 101

“ Katakanlah (hai Muhammad)! Perhatikanlah apa yang ada dibeberapa

langit dan bumi; tidaklah berguna beberapa bukti dan peringatan itu bagi golongan

yang tidak beriman”. (Yunus:101).

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَاخْتِلافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لآ يَاتٍ لأُولِي الأَ

( لْبَاب (ال عمران: 190

“Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi serta silih bergantinya

malam dengan siang, sungguh menjadi bukti bagi orang-orang yang berakal.”

(Ali’ Imran: 189).

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَاخْتِلافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِي

تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَا أَنْزَلَ اللهُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ مَاءٍ فَأَحْيَا بِهِ

الأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِنْ آُلِّ دَابَّةٍ وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ

( الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ لآ يَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ (البقرة: 164

“Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya siang

dan malam, adanya perahu (kapal) yang berlayar di laut membawa barang yang

berfaedah bagi manusia, air yang diturunkan Allah dari langit yang digunakan

untuk menyuburkan bumi sesudah mati dan membiakkan binatang-binatang serta

pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, benar-benar

menjadi tanda bukti bagi orang-orang yang berfikir”.(Baqarah 164).

17

4) فَآمِنُوا بِاللهِ وَرَسُولِهِ وَالنُّورِ الَّذِي أَنْزَلْنَا وَاللهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ )

( (التّغابن: 8

(4) “Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasulnya serta cahaya

(Quran) yang telah aku turunkan. Dan Allah maha mengetahui akan

perbuatanmu”. (Thaghabun:8).

5) فَذَلِكُمُ اللهُ رَبُّكُمُ الْحَقُّ فَمَاذَا بَعْدَ الْحَقِّ إِلاَّ الضَّلاَ لُ فَأَ نَّى تُصْرَفُونَ )

( (يونس: 32

(5) “Itulah Allah Tuhanmu yang hak tidak ada kebenaran di luar itu,

melainkan kesesatan, maka mengapakah kamu berpaling”? (Yunus:32).

6) هُوَ الأَوَّلُ وَالآخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ (الحديد: )

(3

(6) “Dialah yang Awal dan Yang akhir, yang Dhahir dan yang bathin

dan Dia mengetahui segala sesuatu.”(Hadid:3).

- آُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ. وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِآْرَام (الرحمن: 26

(27

“Segala yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap Kekallah tuhanmu

yang maha agung dan maha mulia”. (Rahman : 26-27)

7) فَاطِرُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ جَعَلَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا وَمِنَ الأَنْعَامِ )

أَزْوَاجًا يَذْرَؤُآُمْ فِيهِ لَيْسَ آَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِير (الشورى:

(11

(7) “Yang menciptakan langit dan bumi. Diapun menjadikan dari

jenismu berjodohan (berpasang-pasangan), begitu juga dari binatang ternak

(diciptakan) berpasangan, yang Dia perkembangkan diatas bumi. Tidak ada

18

sesuatupun yang menyamai-Nya dan Dialah maha mendengar dan maha melihat.”

(Syura:11).

8) قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ. اللهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ. وَلَمْ يَكُنْ لَهُ آُفُوًا أَحَدٌ . )

.(4- (الاخلاص: 1

(8) “Katakanlah: Dialah Yang Maha Esa, Allahlah pusat permohonan,

Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak sesuatu yang

menyamainya”. (Ikhlas:1-4)

أَمَّنْ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ وَأَنْزَلَ لَكُمْ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأ نْبَتْنَا بِهِ حَدَائِقَ

ذَاتَ بَهْجَةٍ مَا آَانَ لَكُمْ أَنْ تُنْبِتُوا شَجَرَهَا أَإِلَهٌ مَعَ اللهِ بَلْ هُمْ قَوْمٌ يَعْدِلُونَ

( (النّمل: 60

“Atau siapakah yang menciptakan langit dan bumi, dan telah

menurunkan air dari langit untukmu, lalu aku tumbuhkan dengan air itu beberapa

kebun yang indah serasi, yang kamu tidak dapat tumbuhkan pohon-pohonnya.

Adakah Tuhan lain disamping Allah? Memang mereka itu orang-orang yang

menyimpang” (Naml: 60).

.( 9) اللهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ (البقرة: 255 )

(9) “Allah, yang tiada Tuhan yang wajib disembah selain Dia, yang

hidup dan berdiri sendiri…”. (Baqarah:255).

( 10 ) وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِير (الشورى: 11 )

(10) “Dan Dialah Yang Maha Mendengar dan Maha Mengetahui”.

(Syura:11).

( 11 ) تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَهُوَ عَلَى آُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (الملك: 1 )

(11) “Maha suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia

maha kuasa atas segala sesuatu.” (Mulk:1).

( 12 ) إِنَّمَا قَوْلُنَا لِشَيْءٍ إِذَا أَرَدْنَاهُ أَنْ نَقُولَ لَهُ آُنْ فَيَكُونُ (النحل: 40 )

19

(12) “Sesungguhnya firman-ku kepada sesuatu, apabila aku menghendaki

adanya, Aku hanya mengatakan : Jadilah, maka jadilah ia.”(Nahl:40).

( 13 ) وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ (البقرة: 29 )

(13) “Dan Dia itu Maha Mengetahui segala sesuatu”. (Baqarah:29)

( وَسِعَ رَبُّنَا آُلَّ شَيْءٍ عِلْمًا (الإعراف: 89

“Pengetahuan Tuhan kami, meliputi segala sesuatu”. (A’raf: 89).

( إِنَّ اللهَ يَعْلَمُ مَا تَفْعَلُون (النحل: 91

“Sesungguhnya Allah itu Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

(Nahl : 91).

( 14 ) فَسُبْحَانَ اللهِ عَمَّا يَصِفُون (المؤمنون: 91 )

(14) “Maha suci Allah dari pada apa yang mereka sifati”.(Mu’minun: 91)

( 15 ) وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ (القصص: 68 )

(15) “Dan Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan Dia

pilih”. (Qashah:68).

( لِلَّهِ الأَمْرُ مِنْ قَبْلُ وَمِنْ بَعْدُ (الروم: 4

“Bagi Allah-lah segala perkara, pada sebelum dan sesudahnya.”(Rum:4).

.( 16 ) لَا يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا إِلاَّ وُسْعَهَا (البقرة : 286 )

(16) “Allah tidak membebani seseorang melainkan seimbang dengan

kekuatannya.” (Baqarah: 286).

17 ) عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ اَنَّ قَومًا تَفَكَّرُوْا فِى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ فَقَالَ النَّبِىُّ ص م: )

تَفَكَّرُوْا فِى الْخَلْقِ وَلاَ تَفَكَّرُوْا فِى اللهِ فَاِنَّكُمْ لَنْ تَقْدِرُوْا قَدْرَهُ.

وَعَنْهُ اَيْضًا بِلَفْظٍ آخَرَ: تَفَكَّرُوْا فِى الْخَلْقِ وَلاَ تَفَكَّرُوْا فِى الْخَالِقِ فَاِنَّكُمْ لاَ

تَقْدِرُونَ قَدْرَهُ (رَوَاهُ اَبُوالشّيخِ).

(17) “Hadits dari Ibnu ‘Abbas, bahwasanya orang banyak (sedang)

memikirkan keadaan Allah Yang Maha Mulia dan Agung, maka Nabi s.a.w.

bersabda: “Berfikirlah kamu sekalian tentang mahkluk Allah dan janganlah kamu

sekalian berfikir tentang dzat-Nya, karena kamu sekalian tidak akan mampu

menggapai-Nya”. Dan dari Ibnu “Abbas juga dengan lain perkataan: “Berfikirlah

kamu sekalian tentang makhluk (ciptaan-Nya) dan janganlah kamu berfikir

20

tentang Khaliq (Allah), karena kamu sekalian tidak akan mampu menggapai-

Nya.” (Diriwayatkan oleh Abu Syaikh).

وَمَا قَدَرُوْا اللهَ حَقَّ قَدْرِهِ إِذْ قَالُوْا مَا أَنْزَلَ اللهُ عَلَى بَشَرٍ مِنْ شَيْءٍ قُلْ مَنْ

أَنْزَلَ الْكِتَابَ الَّذِي جَاءَ بِهِ مُوسَى نُورًا وَهُدًى لِلنَّاسِ تَجْعَلُونَهُ قَرَاطِيسَ

تُبْدُوْنَهَا وَتُخْفُونَ آَثِيرًا وَعُلِّمْتُمْ مَا لَمْ تَعْلَمُوْا أَنْتُمْ وَلا ءَابَاؤُآُمْ قُلِ اللهُ ثُمَّ

( ذَرْهُمْ فِي خَوْضِهِمْ يَلْعَبُونَ (الانعام: 91

“Dan mereka tidak menghargai kepada Allah sebagaimana mestinya,

dikala mereka berkata : Allah tidak menurunkan sesuatupun kepada manusia.”

Katakanlah: Siapakah yang menurunkan kitab (Taurat) yang di bawa oleh Musa

sebagai cahaya dan petunjuk bagi ummat manusia, yang kamu jadikan lembaranlembaran,

(sebagian) kamu memperlihatkan dan banyak diantara kamu yang

menyembunyikan, padahal telah diajarkan kepada kamu apa yang kamu dan

bapak-bapak kamu tidak ketahui. Katakanlah:”Allahlah (yang menurunkan-nya)

kemudian biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatan.”(An’am:91).

. 18 ) لِمَا تَقَدَّمَ فِى رَقْمِ- 17 )

(18) Sebagaimana yang terdapat dalam nomer 17 di atas.

19 ) الْحَمْدُ لِلَّهِ فَاطِرِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ جَاعِلِ الْمَلَائِكَةِ رُسُلًا أُولِي )

.( أَجْنِحَةٍ مَثْنَى وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ (فاطر: 1

(19) “Segala Puji bagi Allah pencipta langit dan bumi, yang menjadikan

Malaikat sebagai utusan-utusan yang bersayap, ada yang dua, tiga dan ada yang

empat”(Fathir:1).

( 20 ) بَلْ عِبَادٌ مُكْرَمُونَ. لا يَسْبِقُونَهُ بِالْقَوْلِ وَهُمْ بِأَمْرِهِ يَعْمَلُون ( 27 )

.(27- (الانبياء 26

(20) “Bahkan para Malaikat itu hamba yang di muliakan (terhormat)

yang tidak mendahului firman Allah, sedang mereka selalu mengerjakan perintah-

Nya.”(Anbiya’:26-27).

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا قُوْا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ

عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

( (التّحريم: 6

21

“Wahai orang yang beriman jagalah dirimu dan keluargamu dari api

neraka yang bahan bakarnya dari manusia dan batu, penjaganya adalah para

Malaikat yang kasar, yang keras dan yang tidak pernah menentang perintah Allah,

dan mereka senantiasa mengerjakan apa yang diperintahkan.” (Tahrim:6).

21 ) فَلَمَّا رَأَى أَيْدِيَهُمْ لاَ تَصِلُ إِلَيْهِ نَكِرَهُمْ وَأَوْجَسَ مِنْهُمْ خِيفَةً قَالُوْا لاَ )

( تَخَفْ إِنَّا أُرْسِلْنَا إِلَى قَوْمِ لُوْطٍ (الهود: 70

(21) “Maka ketika Nabi Ibrahim melihat tangan malaikat tidak

menjamah hidangan, yang memandang aneh dan merasa takut, berkatalah para

Malaikat: Janganlah kamu Takut, sesungguhnya kami diutus untuk menghadapi

kaum Luth”. (Hud:70).

( 22 ) يُسَبِّحُونَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لَا يَفْتُرُوْنَ (الانبياء: 20 )

“Sepanjang masa tiada putus-putusnya mereka mensucikan Tuhan.”

(Anbiya:20).

أَفَأَصْفَاآُمْ رَبُّكُمْ بِالْبَنِيْنَ وَاتَّخَذَ مِنَ الْمَلائِكَةِ إِنَاثًا إِنَّكُمْ لَتَقُوْلُوْنَ قَوْلًا عَظِيْمًا

( (الاسراء: 40

“Adakah Tuhanmu telah memilih kamu sekalian sebagai anak laki-laki

dan menjadikan anak perempuan kepada para Malaikat ?”Sesungguhnya kamu

telah mengatakan ucapan yang besar (dosanya). (isra’: 40).

( 23 ) يُسَبِّحُوْنَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لاَ يَفْتُرُوْنَ (الانبياء: 20 )

(23) “Sepanjang masa tiada putus-putusnya mereka mensucikan Tuhan.”

(Anbiya’:20)

( 24 ) وَمَا مِنَّا إِلاَّ لَهُ مَقَامٌ مَعْلُومٌ (الصّافّات: 164 )

(24) “Dan tidak ada daripada kami (Malaikat) melainkan mempunyai

kedudukan yang tertentu”. (Shaffat:164).

( 25 ) وَيَحْمِلُ عَرْشَ رَبِّكَ فَوْقَهُمْ يَوْمَئِذٍ ثَمَانِيَةٌ ( الحاقة: 17 )

(25) “Dan pada hari itu ada delapan Malaikat menjunjung ‘Arsy

Tuhanmu di atas mereka.” (Haqqah: 17).

26 ) فِي صُحُفٍ مُكَرَّمَةٍ. مَرْفُوعَةٍ مُطَهَّرَةٍ. بِأَيْدِي سَفَرَةٍ. آِرَامٍ بَرَرَةٍ )

.(15- (عبس: 13

22

(26) “Di dalam lembaran-lembaran yang dimuliakan, dijunjung dan

disucikan, di tangan para utusan (Malaikat) yang mulia lagi berbakti.”(Abasa:13-

16).

27 ) نَزَلَ بِهِ الرُّوحُ اْلأَمِيْنُ. عَلَى قَلْبِكَ لِتَكُوْنَ مِنَ الْمُنْذِرِينَ (الشعراء: )

(194-193

(27) “Al-Qur’an dibawa turun oleh Ruhul Amin (Jibril), kepada hatimu

agar kamu menjadi golongan orang yang menyampaikan peringatan”.

(Syu’ara:193-194)

28 ) مَنْ آَانَ عَدُ  وا لِلَّهِ وَمَلاَ ئِكَتِهِ وَرُسُلِهِ وَجِبْرِيْلَ وَمِيْكَالَ فَإِنَّ اللهَ عَدُوٌّ )

( لِلْكَافِرِيْنَ (البقرة: 98

(28) “Barang siapa memusuhi Allah, Malaikat-malaikat-Nya, utusanutusan-

Nya serta Jibril dan Mikail, maka Allah akan memusuhi orang-orang

kafir”. (Baqarah:98).

عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدُبٍ….وَاَمَّا هَذِهِ الدَّارُ فَدَارُ الشُّهَدَاءِ وَأَنَا جِبْرِيْلُ وَهَذَا

.( مِكَائِيلَ…. (رَوَاهُ البُخَارِى). (رِيَاضُ الصَّالِحِيْنَ صَفْحَة 507

“Hadist dari samurah bin Jundub: “Adapun rumah ini adalah rumahnya

para syuhada’ dan aku adalah Jibril dan ini Adalah Mikail”……dan seterusnya.

(diriwayatkan oleh bukhari, tersebut dalam kitab Riyadlus Shalihin, Halaman

507).

29 ) وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَافِظِيْنَ. آِرَامًا آَاتِبِيْنَ. يَعْلَمُوْنَ مَا تَفْعَلُوْنَ (الانفطار: )

(12-10

(29) “Sungguh di atasmu itu ada pengawas (Malaikat) yang mulia yang

selalu mencatat, mengetahui apa-apa yang kamu kerjakan (Infithar:10-12).

30 ) وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ آُلُّ أُوْلَئِكَ )

.( آَانَ عَنْهُ مَسْئُولاً. ( الاسراء: 36

(30) “Jangan engkau mengikuti apa-apa yang tidak kamu ketahui,

sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati itu kesemuanya akan

ditanyai.”(Isra’:36).

23

31 ) عَنْ عُمَرَ رَضِىَاللهُ عَنْهُ قَالَ: بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوْسٌ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ ص )

م ذَاتَ يَوْمٍ اِذْ طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ شَدِيدٌ بَيَاضِ الثِّيَابِ شَدِيدٌ سُوَادِ الشَّعَرِ

لاَيُرَى عَلَيهِ اَثَرُ السَّفَرِ وَلاَ يَعْرِفُهُ مِنَّا اَحَدٌ. حَتَّى جَلَسَ إِلَى النَّبِىِّ ص م

فَاَسْنَدَ رُآْبَتَيْهِ وَوَضَعَ آَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ وَقَالَ: يَامُحَمَّدُ اَخْبِرنِى عَنِ

الإِسْلاَمِ. فَقَالَ رَسُولُ اللهِ ص م: الإِسْلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَأََنَّ

مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ وَتُقِيْمَ الصَّلاَةَ وَتُؤْتِىَ الزَّآَاةَ وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ وَتَحُجَّ

الْبَيْتَ إِنِ استَطَعْتَ إِلَيهِ سَبِيْلاً. قَالَ: صَدَقْتَ. الحَدِيثَ. (رَوَاهُ مُسْلِمٌ).

(31) “Dari Umar r.a. berkata : “Pada saat kami duduk pada suatu hari

bersama Rasulullah s.a.w. datanglah seorang laki-laki putih bersih pakaiannya,

hitam bersih rambutnya, tak terkesan padanya tanda orang yang sedang bepergian

dan tiada seorang pun diantara kami yang mengenalnya, kemudian bersimpuh

dihadapan Nabi dengan merapatkan kedua lututnya kepada kedua lutut Nabi dan

meletakkan kedua telapak tanganya pada paha Nabi. Lalu ia berkata: “Hai

Muhammad terangkanlah kepadaku tentang Islam”, Nabi menjawab “Islam ialah

engkau mempersaksikan, tiada tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah utusan

Allah, mengerjakan shalat, membayar zakat, berpuasa Ramadhan dan pergi haji

bila engkau mampu melakukannya”. Kata orang itu: “Benar engkau….dan

seterusnya. (diriwayatkan oleh Muslim).

عَنْ جَابِرِبْنِ عَبْدِاللهِ الاَنْصَارِىِّ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ وَهُوَ يُحَدِّثُ عَنْ فَتْرَةِ

الوَحْىِ فَقَالَ فِى حَدِيْثِهِ: بَيْنَا أَنَا أَمْشِى إِذْ سَمِعْتُ صَوتًا مِنَ السَّمَاءِ فَرَفَعْتُ

رَأْسِى فَإِذَا الْمَلَكُ الَّذِى جَاءَنِى بِحِرَاءَ جَالِسٌ عَلَى آُرْسِىٍّ بَيْنَ السَّمَاءِ

وَالاَرْضِ فَرُعِبْتُ مِنْهُ فَرَجَعْتُ فَقُلْتُ زَمِّلُوْنِى. فَاَنْزَلَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيُّهَا

الْمُدَّثِّرُ. قُمْ فَأَنْذِرْ. وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ. وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ. وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ. وَحَمِىَ

الوَحْىَ وَتَتَابَعَ (البخارى).

“Dari Jabir bin Abdullah Anshari, dan dia menceritakan tentang periode

wahyu, katanya: “sewaktu aku (Nabi) sedang berjalan, tiba-tiba aku mendengar

suara dari langit, maka aku mengangkatkan kepalaku. Tiba-tiba tampak Malaikat

yang pernah datang di gua Hira’ dahulu duduk diatas kursi diantara langit dan

bumi, maka takutlah aku dan kembali pulang, sesampai di rumah aku berkata:

“Selimutilah aku, selimutilah aku”. Lalu Allah menurunkan ayat: Hai orang yang

berselimut, bangunlah dan berilah peringatan. Agungkanlah tuhanmu,

24

bersihkanlah pakaianmu, dan tinggalkanlah perbuatan dosa “Kemudian lancarlah

dan beruntun turunannya wahyu.” (diriwayatkan oleh Bukhari).

وَآَمَا فَسَّرَهُ الشَّوآَانِىُّ فِى تَفْسِيْرِهِ قَوْلَهُ تَعَالَى: وَلَقَدْ رَآهُ نَزْلَةً أُخْرَى. عِنْدَ

(14- سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى (النّجم: 13

Dan sebagaimana yang ditafsirkan oleh Syaukani dalam tafsirnya

mengenai firman Allah swt.: “Dan sesungguhnya Nabi telah melihat Malaikat

Jibril pada kesempatan lain di sidratul Muntahaha”. (Najm:13-14).

32 ) لَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِالْبَيِّنَاتِ وَأَنْزَلْنَا مَعَهُمُ الْكِتَابَ وَالْمِيزَانَ لِيَقُوْمَ )

.( النَّاسُ بِالْقِسْطِ. (الحديد: 25

(32) “Sungguh Kami telah Mengutus Utusan-utusan-Ku dengan

membawa bukti dan beserta mereka itu aku berikan Kitab dan Neraca (timbangan)

agar orang-orang menegakkan keadilan”.(Hadid:25).

فَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُوْلُ رَبَّنَا ءَاتِنَا فِي الدُّنْيَا وَمَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ خَلاَقٍ.

وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُوْلُ رَبَّنَا ءَاتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ

.(202- النَّارِ. أُوْلَئِكَ لَهُمْ نَصِيْبٌ مِمَّا آَسَبُوْا (البقرة: 200

“Maka ada sebagian orang yang berdo’a : Ya Tuhanku, berilah hamba

(kebaikan) di dunia ini maka ia tidak mendapat bahagian di akhirat. Dan diantara

mereka ada yang berdo’a: Ya Tuhan berilah hamba kebaikan di dunia dan di

Akhirat dan jauhkanlah hamba dari api neraka. Mereka itulah yang mendapat

bagian dari apa yang telah mereka lakukan”.(Baqarah: 200-202).

( 33 ) وَءَاتَيْنَا دَاوُدَ زَبُورًا (النّساء: 163 )

(33) “Dan aku telah memberikan kitab Zabur kepada Nabi

Dawud.”(Nisa’:136).

34 ) وَاَخْرَجَ أَحْمَدُ وَ مُسْلِمُ وَأَبُوْ دَاوُدَ وَابْنُ جَرِيرٍ وَابْنُ الْمُنْذِرِ عَنِ )

البَرَّاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ: مَرَّ النَّبِىُّ ص م بِيَهُودِىٍّ مُحَمَّمًا مَجْلُوْدًا فَدَاعَاهُمْ

فَقَالَ: اَهَكَذَا تَجِدُوْنَ حَدَّ الزَّانِى فِى آِتَابِكُمْ ؟ قَالُوا: نَعَم. فَدَعَا رَجُلاً مِنْ

عُلَمَائِهِمْ فَقَالَ: اُنْشِدُكَ بِاللهِ الَّذِى أَنْزَلَ التَّوْرَاةَ عَلَى مُوْسَى اَهَكَذَا تَجِدُوْنَ

حَدَّ الزَّانِى فِى آِتَابِكُمْ ؟ قَالَ: أَللَّهُمَّ لاَ. وَلَوْلاَ أَنَّكَ نَشَدْتَنِى بِهَذَا لَمْ أُخْبِرْكَ.

نَجِدُ حَدَّ الزَّانِى فِى آِتَابِنَا الرَّجْمَ. الحديث.

(34) “Diriwayatkan oleh Muslim, Ahmad, Abu Dawud, Ibnul Jarir, dan

Ibnul Mundzir dari Bara bin ‘Azib berkata: ”Nabi telah lewat di dekat seorang

25

Yahudi yang berlumuran darah karena hukum dera, maka Nabi memanggil orangorang

Yahudi dan bertanya: “Beginilah hukuman orang berzina di dalam

kitabmu?” Mereka menjawab: Ya. Maka Nabi memanggil seorang dari ‘ulama

mereka dan bertanya: Atas nama Allah yang telah menurunkan kitab Taurat

kepada Nabi Musa, beginikah hukuman orang Zina di dalam kitabmu?. Ia

menjawab: Oh tidak, dan seandainya tuan tidak mendesak atas nama Allah

kepadaku, niscaya tak kukatakan kepada tuan, di dalam kitab kami, hukuman

orang zina itu ranjam”……………..dan seterusnya.

35 ) وَقَفَّيْنَا عَلَى ءَاثَارِهِمْ بِعِيْسَى ابْنِ مَرْيَمَ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ )

.( التَّوْرَاةِ وَءَاتَيْنَاهُ اْلإِنْجِيلَ فِيهِ هُدًى وَنُورٌ (المائدة: 46

(35) “Dan sesudah mereka itu Aku susulkan Isa bin Maryam untuk

membenarkan kitab Taurat yang ada sebelumnya. Dan ia Ku-beri kitab Injil berisi

petunjuk dan cahaya…..” (Maidah: 46).

.( 36 ) اِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا عَلَيْكَ القُرْآنَ تَنْزِيْلاً. (الدّهر: 23 )

(36) “Sungguh aku telah menurunkan Qur’an, dengan sebenar-benarnya

kepadamu (Muhammad)”. (dahr: 23).

37 ) مَا آَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِنْ رِجَالِكُمْ وَلَكِنْ رَسُوْلَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّيْنَ )

.( (الاحزاب: 40

(37) “Muhammad itu tidak menjadi ayah dari seorang laki-laki

diantaramu, akan tetapi ia adalah utusan Allah dan penghabisan (penutup)

sekalian Nabi.”(Ahzab:40).

( 38 ) لِقَولِهِ تَعَالَى: وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ (القلم: 4 )

(38) “Karena firman Allah Ta’ala:”Dan engkau (Muhammad) memang

benar-benar berbudi luhur”. (Qalam:4).

وَلِحَدِيْثِ عَائِشَةَ آَانَ خُلُقُهُ القُرْآنَ (رَوَاهُ مُسْلِمٌ وَاَبُو دَاوُدَ).

“Dan karena Hadits ‘Aisyah r.a. bahwa akhlaq Nabi itu adalah Qur’an”.

(Diriwayatkan oleh Muslim dan Abu Dawud).

39 ) وَرُسُلاً قَدْ قَصَصْنَاهُمْ عَلَيْكَ مِنْ قَبْلُ وَرُسُلاً لَمْ نَقْصُصْهُمْ عَلَيْكَ )

.(165- وَآَلَّمَ اللَّهُ مُوسَى تَكْلِيْمًا. رُسُلاً مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ. (النّساء: 164

26

(39) “Dan (Kami telah mengutus) beberapa Rasul yang telah

Kuceritakan kepadamu dan ada pula yang tidak Ku-ceritakan kepadamu. Dan

Allah telah berbicara benar-benar kepada Nabi Musa. (Mereka Kami utus ) selaku

Rasul-Rasul yang memberi kabar gembira dan kabar yang menakutkan …..”.(Annisa’:

164-165)

40 ) وَمَا أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ مِنَ الْمُرْسَلِيْنَ إِلاَّ إِنَّهُمْ لَيَأْآُلُوْنَ الطَّعَامَ وَيَمْشُوْنَ فِي )

.( اْلأَسْوَاقِ وَجَعَلْنَا بَعْضَكُمْ لِبَعْضٍ فِتْنَةً. (الفرقان: 20

(40) “Dan tidaklah Aku mengutus beberapa utusan sebelummu, kecuali

mereka itu memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. Dan Aku jadikan

cobaan sebagianmu kepada yang lain.”(Al-Furqan: 20).

41 ) وَلَمَّا رَأَى الْمُؤْمِنُونَ اْلأَحْزَابَ قَالُوْا هَذَا مَا وَعَدَنَا اللَّهُ وَرَسُوْلُهُ )

.( وَصَدَقَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ (الاحزاب: 22

(41) “Dan ketika orang-orang mukmin melihat lawan-lawan bersekutu,

mereka berkata: Inilah yang dijanjikan oleh Allah dan utusan-Nya dan benarbenar

(tidak dusta)-lah Allah dan utusan-Nya itu.”(Ahzab:22).

( وَاذْآُرْ فِي الْكِتَابِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّهُ آَانَ صِدِّيقًا نَبِيا (مريم: 41

“Perhatikanlah akan Nabi ibrahim dalam kitab, sesungguhnya ia benar

dan menjadi Nabi.” (Maryam:41).

وَاذْآُرْ فِي الْكِتَابِ إِسْمَاعِيلَ إِنَّهُ آَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَآَانَ رَسُولاً نَبِيا

( (مريم: 54

“Perhatikanlah akan Isma’il dalam kitab, sesungguhnya ia benar janjinya

dan ia adalah utusan dan Nabi.” (Maryam 54).

( وَاذْآُرْ فِي الْكِتَابِ إِدْرِيسَ إِنَّهُ آَانَ صِدِّيقًا نَبِيا (مريم: 56

“Perhatikanlah akan Idris di dalam kitab, sesungguhnya ia adalah benar

dan menjadi Nabi”. (Maryam:56).

( 42 ) وَمَا هُوَ عَلَى الْغَيْبِ بِضَنِيْنٍ (التّكوير: 24 )

(42) “Dan tidaklah ia (Muhammad) menyembunyikan berita ghaib”. (At-

Takwir:24).

27

43 ) الَّذِينَ يُبَلِّغُوْنَ رِسَالاَتِ اللَّهِ وَيَخْشَوْنَهُ وَلاَ يَخْشَوْنَ أَحَدًا إِلاَّ اللَّهَ )

( وَآَفَى بِاللَّهِ حَسِيْبًا (الاحزاب: 39

(43) “Mereka yang telah menyampaikan risalah-risalah Allah dan takut

kepada-Nya, serta tidak ada sesuatu yang ditakuti kecuali Allah, dan cukuplah

Allah yang menghitung”. (Ahzab:39).

لِيَعْلَمَ أَنْ قَدْ أَبْلَغُوْا رِسَالاَتِ رَبِّهِمْ وَأَحَاطَ بِمَا لَدَيْهِمْ وَأَحْصَى آُلَّ شَيْءٍ

( عَدَدًا (الجنّ: 28

“Supaya ia mengetahui, bahwa mereka telah menyampaikan risalahrisalah

tuhan mereka, dan pengetahuan-Nya meliputi apa yang ada di antara

mereka dan menghitung bilangan segala sesuatu.”(Jin:28).

( 44 ) ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا بَيَانَهُ (القيامة: 19 )

(44) “Kemudian atas tanggung jawab-Ku penjelasan Qur’an

itu”.(Qiyamah:19)

45 ) قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوْحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَمَنْ آَانَ )

يَرْجُوْا لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلاً صَالِحًا وَلاَ يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا (الكهف:

(110

(45) “Katakanlah (olehmu Muhammad): Bahwasaya aku hanyalah

manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: bahwasanya Tuhan kamu

sekalian hanyalah Tuhan yang Esa. Maka barang siapa yang ada mengharap

bertemu dengan Tuhannya, maka hendaklah beramal shaleh dan janganlah

menyekutukan sesuatupun dalam berbakti kepada Tuhan-Nya”. (Kahfi:110).

46 ) إِنَّا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ آَمَا أَوْحَيْنَا إِلَى نُوْحٍ وَالنَّبِيِّيْنَ مِنْ بَعْدِهِ وَأَوْحَيْنَا إِلَى )

إِبْرَاهِيْمَ وَإِسْمَاعِيْلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوْبَ وَاْلأَسْبَاطِ وَعِيْسَى وَأَيُّوْبَ وَيُوْنُسَ

( وَهَارُوْنَ وَسُلَيْمَانَ وَءَاتَيْنَا دَاوُدَ زَبُوْرًا (النّساء: 163

Sungguh telah Aku memberi wahyu kepadamu (Muhammad)

sebagaimana yang telah Ku-berikan kepada Nabi Nuh dan Nabi-nabi sesudahnya,

begitu juga Aku telah memberikan wahyu-wahyu kepada Nabi-Nabi: Ibrahim,

Ishaq, Yaqub, serta turunannya, serta Isa, Ayub, Yunus, Harun dan Sulaiman, dan

kepada dawud Kuberikan kitab Zabur”. (Nisa’:163).

28

وَرُسُلًا قَدْ قَصَصْنَاهُمْ عَلَيْكَ مِنْ قَبْلُ وَرُسُلاً لَمْ نَقْصُصْهُمْ عَلَيْكَ وَآَلَّمَ اللَّهُ

( مُوْسَى تَكْلِيمًا (النّساء: 164

“Dan (Kami telah mengutus) beberapa Rasul yang telah kuceritakan

kepadamu dari yang sebelumnya dan ada pula beberapa Rasul yang tidak Kuceritakan

kepadamu. Dan Allah benar-benar berbicara kepada Nabi Musa.”

(Nisa’:164).

وَتِلْكَ حُجَّتُنَا ءَاتَيْنَاهَا إِبْرَاهِيْمَ عَلَى قَوْمِهِ نَرْفَعُ دَرَجَاتٍ مَنْ نَشَاءُ إِنَّ رَبَّكَ

( حَكِيْمٌ عَلِيْمٌ (الانعام: 83

“Dan itulah Hujjah (pembuktian)-Ku yang Ku-berikan kepada Nabi

Ibrahim untuk mengalahkan kaumnya, Aku mengangkat beberapa derajat orang

yang Aku kehendaki. Sesungguhnya Tuhanmu maha bijaksana lagi maha

mengetahui”.(An’am: 84).

وَوَهَبْنَا لَهُ إِسْحَاقَ وَيَعْقُوْبَ آُلا هَدَيْنَا وَنُوْحًا هَدَيْنَا مِنْ قَبْلُ وَمِنْ ذُرِّيَّتِهِ

دَاوُدَ وَسُلَيْمَانَ وَأَيُّوبَ وَيُوْسُفَ وَمُوْسَى وَهَارُوْنَ وَآَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِيْنَ

( (الانعام: 84

“Dan Aku telah karuniakan kepada Ibrahim (keturunan) yaitu Nabi Ishaq

dan Ya’qub, masing-masing Ku-berikan petunjuk kepada Nabi Nuh dan diantara

keturunanya yakni Nabi Dawud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa dan Harun.

Demikian juga Aku menganugerahi orang-orang yang berbuat baik.”(An’am: 85).

( وَزَآَرِيَّا وَيَحْيَى وَعِيْسَى وَإِلْيَاسَ آُلٌّ مِنَ الصَّالِحِيْنَ (الانعام: 85

Dan Nabi Zakaria, Yahya, Isa dan Ilyas; kesemuanya dari orang-orang

yang sahalih.”(An’am:86).

وَإِسْمَاعِيلَ وَالْيَسَعَ وَيُونُسَ وَلُوطًا وَآُلا فَضَّلْنَا عَلَى الْعَالَمِيْنَ (الانعام:

(86

“Dan Nabi Isma’il, Ilyasa’, Yunus dan Luth; dan kesemuanya telah Kuberikan

dari semua orang.”(An’am:87).

( وَإِسْمَاعِيلَ وَإِدْرِيسَ وَذَا الْكِفْلِ آُلٌّ مِنَ الصَّابِرِينَ (الانبياء: 85

“Dan Nabi Ismail, Idris dan Dzulkifli; kesemuanya dari orang-orang

yang sabar”. (Anbiya’: 84).

.( وَإِلَى مَدْيَنَ أَخَاهُمْ شُعَيْبًا (هود: 84

29

“Dan kepada penduduk Madyan Aku telah mengutus saudara mereka

yaitu Nabi Syu’aib. (Hud:84).

( وَإِلَى ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًا (هود: 61

“Dan kepada kaum Tsamud Aku telah mengutus saudara mereka yaitu

Nabi Shalih.” ( Hud: 61).

( وَإِلَى عَادٍ أَخَاهُمْ هُودًا (هود: 50

“Dan kepad kaum ‘Ad. Aku telah mengutus saudara mereka yaitu Nabi

Hud.” (Hud: 50).

( وَاذْآُرْ فِي الْكِتَابِ إِدْرِيْسَ إِنَّهُ آَانَ صِدِّيْقًا نَبِيا (مريم: 56

“Perhatikanlah Nabi Idris dalam kitab, sesungguhnya ia benar lagi

menjadi Nabi”. ( Maryam:56).

إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى ءَادَمَ وَنُوْحًا وَءَالَ إِبْرَاهِيْمَ وَءَالَ عِمْرَانَ عَلَى الْعَالَمِيْنَ

( (ال عمران: 33

“Sungguh Allah telah memilih Nabi Adam, Nuh, dan keturunan Nabi

Ibrahim, keturunan Imran (melebihi) semua orang.” (Ali Imran: 33).

مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللَّهِ وَالَّذِيْنَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ (الفَتح:

(29

“Muhammad adalah Utusan Allah dan orang-orang yang mengikutinya,

sangat tegas terhadap orang-orang kafir dan kasih sayang diantara sesama

mereka…….”. (Fath:29).

47 ) لِمَا تَقَدَّمَ فِى رَقْمِ )

(47) “Sebagaimana yang tersebut pada nomer 39 di atas.

48 ) إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا وَإِنْ مِنْ أُمَّةٍ إِلاَّ خَلاَ فِيْهَا نَذِيْرٌ )

( (فاطر: 24

(48) “Sungguh Aku telah mengutus engkau ( Muhammad) dengan

membawa kebenaran untuk memberi kabar gembira dan memberi peringatan. Dan

tidak ada sesuatu ummat yang dahulu, kecuali ada seorang (Nabi) yang memberi

peringatan.” (Fathir:24)

49 ) ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ آَانَتْ تَأْتِيْهِمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ فَكَفَرُوْا فَأَخَذَهُمُ اللَّهُ إِنَّهُ قَوِيٌّ )

( شَدِيْدُ الْعِقَابِ (المؤمن: 22

30

(49) “Yang demikian itu karena mereka telah kedatangan para utusan

yang membawa tanda bukti, kemudian mereka kafir, maka Allah menimpakan

siksanya.” (Mukmin:22).

( 50 ) قُلْنَا يَانَارُ آُوْنِي بَرْدًا وَسَلاَمًا عَلَى إِبْرَاهِيْمَ (الانبياء: 69 )

(50) “Aku berkata: Hai api! Jadilah dingin dan selamatkanlah Ibrahim“.

(Anbiya’: 69).

( 51 ) فَأَلْقَى عَصَاهُ فَإِذَا هِيَ ثُعْبَانٌ مُبِيْنٌ (الاعراف: 107 )

(51) “Kemudian Nabi Musa melemparkan tongkatnya, seketika menjadi

ular yang nyata.” (A’raf:107).

52 ) وَرَسُوْلاً إِلَى بَنِي إِسْرَائِيْلَ أَنِّي قَدْ جِئْتُكُمْ بِآيَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ أَنِّي أَخْلُقُ )

لَكُمْ مِنَ الطِّيْنِ آَهَيْئَةِ الطَّيْرِ فَأَنْفُخُ فِيْهِ فَيَكُونُ طَيْرًا بِإِذْنِ اللَّهِ وَأُبْرِئُ

اْلأَآْمَهَ وَاْلأَبْرَصَ وَأُحْيِي الْمَوْتَى بِإِذْنِ اللَّهِ وَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا تَأْآُلُوْنَ وَمَا

تَدَّخِرُوْنَ فِي بُيُوْتِكُمْ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَةً لَكُمْ إِنْ آُنْتُمْ مُؤْمِنِيْنَ (ال عمران:

(49

(52) “Dan sebagai utusan kepada Bani Israil ( berkata): Sungguh aku

telah datang kepadamu dengan membawa bukti dari tuhanmu, bahwasanya aku

membuat untukmu seperti burung dari tanah lalu aku tiup, maka akan jadilah

burung atas idzin Allah. Aku menyembuhkan orang buta dan orang yang

berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan izin Allah; begitu

juga aku memberitakan kepadamu akan apa yang kamu makan dan apa yang

kamu simpan di dalam rumah-rumahmu. Yang demikian itu adalah menjadi bukti

bagimu, kalau kamu beriman”.(Ali Imran:49).

53 ) قُلْ لَئِنِ اجْتَمَعَتِ الْإِنْسُ وَالْجِنُّ عَلَى أَنْ يَأْتُوا بِمِثْلِ هَذَا الْقُرْءَانِ لاَ )

( يَأْتُوْنَ بِمِثْلِهِ وَلَوْ آَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيْرًا (الاسراء: 88

(53) “ Katakanlah : Kalaupun manusia dan jin berkumpul untuk

mengadakan seperti Quran ini, tentulah tidak akan mampu mengadakannya

meskipun sebagian menolong sebagian yang lain”. (Isra’:88).

( 54 ) زَعَمَ الَّذِيْنَ آَفَرُوْا أَنْ لَنْ يُبْعَثُوْا (التغابن: 7 )

(54) “Orang-orang kafir beranggapan bahwa mereka tidak akan

dibangkitkan.” ( Taghabun: 7).

31

وَنُفِخَ فِي الصُّوْرِ فَإِذَا هُمْ مِنَ اْلأَجْدَاثِ إِلَى رَبِّهِمْ يَنْسِلُوْنَ. قَالُوْا يَاوَيْلَنَا مَنْ

بَعَثَنَا مِنْ مَرْقَدِنَا هَذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمَنُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُوْنَ. إِنْ آَانَتْ إِلاَّ

(53- صَيْحَةً وَاحِدَةً فَإِذَا هُمْ جَمِيْعٌ لَدَيْنَا مُحْضَرُوْنَ (يس: 51

“Dan setelah sangkakala di tiup mereka keluar dari kubur bergegas ke

Tuhan mereka. Mereka berkata: celakalah kami, siapakah kami yang

membangkitakan kami dari tempat tidur kami (kubur)? Inilah yang telah

dijanjikan oleh Yang Maha Pemurah, dan benarlah Rasul-rasul. Tidak adalah

tiupan itu kecuali hanya sekali, maka tiba-tibalah mereka semua dihadapan-Ku”.

(Yasin:51-53).

( ثُمَّ إِنَّكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ تُبْعَثُوْنَ (المؤمنون: 16

“Kemudian kamu semua dibangkitkan kelak pada hari kiamat”.

(Mukminun: 16).

55 ) هُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ اْلأَرْضَ ذَلُوْلاً فَامْشُوْا فِي مَنَاآِبِهَا وَآُلُوْا مِنْ )

( رِزْقِهِ وَإِلَيْهِ النُّشُوْرُ(الملك: 15

(55) “Dia (Allah) itulah yang telah menjadikan bumi mudah (digarap)

oleh kamu, maka jelajahilah pelosok-pelosoknya dan makanlah dari rizki-Nya.

Dan kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan”. (Mulk: 15

56 ) رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ يَوْمَ يَقُوْمُ الْحِسَابُ (ابْرَاهيم: )

.(41

(56) “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan kedua ayah-bundaku dan orangorang

mukmin pada hari berlakunya pengadilan( Hari Qiyamat).” (Ibrahim:41).

وَقَالَ مُوسَى إِنِّي عُذْتُ بِرَبِّي وَرَبِّكُمْ مِنْ آُلِّ مُتَكَبِّرٍ لاَ يُؤْمِنُ بِيَوْمِ الْحِسَابِ

( (المؤمن: 27

“Dan berkata Nabi Musa: sesungguhnya aku mohon perlindungan

kepada Tuhanku dan Tuhanmu dari setiap orang yang takabbur (sombong) yang

tidak percaya pada Hari hisab” (Qiyamat). (Mu’min 27).

57 ) الْيَوْمَ تُجْزَى آُلُّ نَفْسٍ بِمَا آَسَبَتْ لاَ ظُلْمَ الْيَوْمَ إِنَّ اللَّهَ سَرِيْعُ )

( الْحِسَابِ (المؤمن: 17

32

(57) “Pada Hari ini (Qiyamat) dibalaslah tiap-tiap orang atas segala

perbuatannya, pada hari itu tidak ada kezhaliman. Sesungguhnya Allah itu sangat

cepat penghisabannya”.(Mu’min:17).

58 ) إِنَّ الَّذِينَ آَفَرُوْا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِآِيْنَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِيْنَ )

( فِيْهَا أُوْلَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ (البيّنة: 6

(58) “Sesungguhnya orang-orang kafir dari ahli Kitab dan orang-orang

musyrik itu, di dalam neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya, mereka itulah

sejahat-jahat makhluk.”( Bayyinah:6).

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِىَ اللهُ عَنْهَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ الله ص م: إِذَا صَارَ أَهْلُ

الْجَنَّةِ إِلَى الْجَنَّةِ وَأَهْلُ النَّارِ إِلَى النَّارِ جِئَ بِالْمَوْتِ حَتَّ يَجْعَلَ بَيْنَ الْجَنَّةِ

وَالنَّارِ فَيُذْبَحُ ثُمَّ يُنَادِى مُنَادٍ يَا أَهْلَ الْجَنَّةِ خُلُوْدٌ فَلاَ مَوْتَ وَيَا أَهْلَ النَّارِ

خُلُوْدٌ فَلاَ مَوْتَ. فَيَزْدَادُ أَهْلُ الْجَنَّةِ فَرَحًا إِلَى فَرَحِهِمْ وَ أَهْلُ النَّارِ حُزْنًا إِلَى

حُزْنِهِمْ. (أَخْرَجَهُ الشَّيْخَانِ وَاللَّفْظُ لَهُمَا وَالتِّرْمِذِىُّ بِمَعْنَاهُ) تَيْسِيْرُ الوُصُوْلِ

جُزْءُ: 4 ص 121 طبعة 1346 , الفَصْلُ الخَامِسُ فِى ذِآْرِ الشَّفَاعَةِ مِنْ

آِتَابِ الْقِيَامَةِ).

Hadist dari Ibnu Umar r.a. bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda: “ Apabila

penghuni Syurga itu telah menuju ke Syurga dan penghuni Neraka menuju ke

Neraka, maka (diperagakan) ”kematian” dibawa di antara Syurga dan Neraka, lalu

disembelih, kemudian diserukan (Malaikat); Hai penghuni Syurga, kekallah kamu

dan tidak akan mati. Maka bertambah gembiralah penghuni Syurga dan bertambah

sedihlah penghuni Neraka”. (Diriwayatkan oleh Bukhari-Muslim, begitu juga

dengan Tirmidzi dengan lafal yang sama maknanya). Tersebut dalam Kitab

Taisirul-Wushul, Juz IV, halaman 21, cetakan tahun 1346 H, fasal 5 tentang

Dzikir –Syafa’ah dari bab Qiyamat.

59 ) عَنْ اَبِى سَعِيْدٍ الْخُدْرِىِّ رَضِىَ الله عَنْهُ أَنَّ النَّبِىَّ ص م قَالَ اِذَا دَخَلَ )

أَهْلُ الْجَنَّةِ الْجَنَّةَ وَأَهْلُ النَّارِ النَّارَ يَقُوْلُ اللهُ: مَنْ آَانَ فِى قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةٍ

مِنْ خَرْدَلٍ مِنْ إِيْمَانٍ فَاَخْرِجُوْهُ لِيَخْرُجُوْنَ. (رواه البخارى).

(59) “Dari Abi Sa’id al Khudri r.a. bahwasanya Nabi s.a.w. telah

bersabda: Apabila ahli syurga itu telah masuk Neraka,” maka Allah berfirman:

Barang siapa di dalam hatinya ada iman sekalipun sebesar biji sawi, keluarkanlah

ia (dari Neraka), lalu mereka keluar…..”.( Diriwayatkan oleh Bukhari ).

33

60 ) إِنَّ اللهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ يُقَاتِلُوْنَ )

.( فِي سَبِيْلِ اللهِ فَيَقْتُلُوْنَ وَيُقْتَلُوْنَ (التّوبة: 111

(60) “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang mukmin, jiwa dan

harta benda mereka dengan syurga; mereka berperang pada jalan Allah, lalu ada

yang membunuh dan ada yang terbunuh….” (Taubah11).

يُبَشِّرُهُمْ رَبُّهُمْ بِرَحْمَةٍ مِنْهُ وَرِضْوَانٍ وَجَنَّاتٍ لَهُمْ فِيْهَا نَعِيْمٌ مُقِيْمٌ. خَالِدِيْنَ

(22- فِيْهَا أَبَدًا (التّوبة: 21

“Tuhan menggembirakan mereka dengan rahmat, keridhaan dan syurga

mereka memperoleh kesenangan yang tetap, mereka kekal di dalamnya selamalamanya.”

( TAubah : 21-22)

61 ) ذَلِكُمُ اللهُ رَبُّكُمْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ خَالِقُ آُلِّ شَيْءٍ فَاعْبُدُوْهُ وَهُوَ عَلَى آُلِّ )

( شَيْءٍ وَآِيْلٌ (الانعام: 102

(61) “Itulah dia Allah kamu sekalian, tidak ada tuhan berhak disembah

selain Allah, yang menciptakan segala sesuatu.”(An’am:102).

62 ) إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ )

( الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَآَّرُوْنَ (النحل: 90

(62) “Sesungguhnya Allah menyuruh berlaku adil, berbuat kebaikan dan

memberi kepada sanak kerabat, serta melarang kekejian, kemunkaran dan

kedurhakan. Allah menasehatkan kepadamu, agar kamu selalu ingat”. (Nahl:90).

63 ) مَا آَانَ عَلَى النَّبِيِّ مِنْ حَرَجٍ فِيْمَا فَرَضَ اللهُ لَهُ سُنَّةَ اللهِ فِي الَّذِيْنَ )

( خَلَوْا مِنْ قَبْلُ وَآَانَ أَمْرُ اللهِ قَدَرًا مَقْدُوْرًا (الاحزاب: 38

(63) “Sama sekali tiada rasa sempit bagi Nabi terhadap apa yang

ditentukan oleh Allah, demikianlah sunnah Allah (hukum qudrat iradat Allah)

terhadap orang-orang sebelumnya. Dan hukum Allah itu adalah ketentuan yang

pasti.”(Ahzab:38).

64 ) مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي أَنْفُسِكُمْ إِلاَّ فِي آِتَابٍ مِنْ )

( قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيْرٌ (الحديد: 22

(64) “Tidaklah ada musibah yang menimpa di bumi dan tidak ada

musibah yang menimpa dirimu, kecuali tertulis di dalam kitab, sebelum Aku

menciptakan. Sesungguhnya yang demikian itu mudah bagi Allah”. (Hadid:22).

.( اِنَّا آُلَّ شَيئٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ (القمر: 49

34

“Sungguh segala sesuatu itu Aku jadikan dengan ketentuan (ukuran)”.

(Qamar:49).

( 65 ) وَاللَّهُ خَلَقَكُمْ وَمَا تَعْمَلُوْنَ (الصَّافَّات: 96 )

(65) “Allah yang telah menjadikan kamu dan apa yang telah kamu

kerjakan”.(Shaffat: 96).

وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ مَا آَانَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ سُبْحَانَ اللهِ وَتَعَالَى عَمَّا

( يُشْرِآُوْنَ (القصص: 68

“Dan Allah itu yang menjadikan apa yang Ia kehendaki dan apa yang ia

pilih. Tidak ada pilihan bagi mereka. Maha Suci Allah dan maha luhur dari apa

yang mereka sekutukan. (Qashaah : 68).

( 66 ) وَهَدَيْنَاهُ النَّجْدَيْنِ (البلد: 10 )

(66) “Dan kami telah menunjukkan manusia dengan dua jalan.”(Balad:

10).

( فَأَلْهَمَهَا فُجُوْرَهَا وَتَقْوَاهَا (الشمس: 8

“Lalu mengilhamkan kepadanya kejahatannya dan kebaikannya”.

(Syams:8).

67 ) لِمَا تَقَدَّمَ فِى رَقْمِ 65 )

(67) “Sebagaimana tersebut pada nomer 65.

68 ) يَاأَيُّهَا النَّاسُ آُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلاَلاً طَيِّبًا وَلاَ تَتَّبِعُوْا خُطُوَاتِ )

( الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِيْنٌ (البقرة: 168

(68) “Hai semua manusia, makanlah apa yang ada di bumi ini, yang halal

lagi yang baik; dan jangan kamu mengikuti langkah syetan. “Sesungguhnya

syetan itu musuhmu yang paling nyata”. (Baqarah:168)

يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا آُلُوْا مِنْ طَيِّبَاتِ مَارَزَقْنَاآُمْ وَاشْكُرُوْا لِلَّهِ إِنْ آُنْتُمْ إِيَّاهُ

( تَعْبُدُوْنَ (البقرة: 172

“Hai orang-orang yang beriman makanlah kamu dari rizki yang baik

yang telah kuberikan kepadamu dan bersyukurlah kamu kepada Allah, bila benarbenar

kamu berbakti kepada-Nya”. (Baqarah:172).

فَكُلُوْا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللهُ حَلاَ لاً طَيِّبًا وَاشْكُرُوْا نِعْمَةَ اللهِ إِنْ آُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُوْنَ

( (النّحل: 114

35

“Maka makanlah kamu apa yang telah diberikan oleh Allah. Yang halal

lagi baik dan bersyukurlah atas segala ni’mat Allah, bila kamu benar-benar hanya

berbakti kepadanya.”(Nahl:114).

36

KITAB THAHARAH

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى

الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ وَإِنْ آُنْتُمْ جُنُبًا

فَاطَّهَّرُوا وَإِنْ آُنْتُمْ مَرْضَى أَوْ عَلَى سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ

لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ

وَأَيْدِيكُمْ مِنْهُ مَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ حَرَجٍ وَلَكِنْ يُرِيدُ لِيُطَهِّرَآُمْ

( وَلَكِنْ يُرِيدُ لِيُطَهِّرَآُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (المائدة: 6

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak melaksanakan

sholat, basuhlah (cucilah) mukamu, tanganmu sampai ke siku, usaplah kepalamu

dan cucilah kakimu sampai kedua mata kaki. Dan jika kamu berjunub maka

bersuci (mandi) lah. Dan jika kamu sakit atau bepergian atau salah seorang

diantara kamu buang air (buang hajat) atau kamu sentuh wanita (bersetubuh), dan

tidak kamu dapati air maka bertayammumlah kamu dengan debu yang bersih

maka usaplah mukamu dan tanganmu dengan debu itu”. Allah tidak

menginginkan kesempitan kepadamu, tetapi hendak mensucikan kamu dan

menyempurnakan ni’matnya kepadamu, supaya kamu bersyukur”. ( Qs. Maidah

ayat 6).

( اِذَا تَوَضَأْتَ فَقُلْ: بِسْمِ الله الرَّحْمَنِ الرَّحيْم)ِ ( 1) مُخْلِصًا نِيَّتَكَ لِلّهِ.( 2

وَاغْسِلْ آَفَّيْكَ ثّلاَثًا ( 3) وَاسْتَنَّ باِلاَرَاكِ اَوْ نَحْوِهِ ( 4) ثُمَّ تَمَضْمَضْ

وَاسْتَنْشِقْ مِنْ آَفٍّ وَاحِدٍ وَاسْتَنْثِرْ تَفْعَلُ ذَالِكَ ثَلاَثًا ( 5) وَبَالِغْ فِيْهِمَا مَالَمْ

تَكُنْ صَائِمًا ( 6) ثُمَّ اغْسِلْ وَجْهَكَ ثَلاَثًا بِمَسِّ المَاءَقَيْنِ ( 8) وَاِطَالَةِ غَسْلِهِ

9) مَعَ الدّلْكِ ( 10 ) وَتَخَلَّل لِحْيَتَكَ ( 11 ) ثُمَّ اغْسِلْ يَدَيْكَ مَعَ المِرْفَقَيْنِ )

بِالدَّلْكِ ثَلاَثًا ( 12 ) وَخَلِّلِ الاَصَابِعَ ( 13 ) مَعَ اِطَالَةِ غَسْلِهَمَا ( 14 ) وَابْدَأْ

( بِالْيُمْنَى ( 15 ) ثُمَّ امْسَحْ بِرَأْسِكَ ( 16 ) اَوْ بِنَاصِيَتِكِ وَعَلَى العِمَامَةِ ( 17

بِاِمْرَارِ اليَدَيْنِ مِنْ مُقَدَّمِهِ اِلَى القَفَا وَرَدِّهِمَا اِلَيْهِ ( 18 ) ثُمَّ امْسَحِ الاُذُنَيْنِ

ظَاهِرَهُمَا بِالاِبْهَامَيْنِ وَبَاطِنَهُمَا بِالسَّبَّابَتَيْنِ ( 19 ) ثُمَّ اغْسِلْ رِجْلَيْكَ مَعَ

الكَعْبَيْنِ بِالدَّلْكِ ثَلاَثًا ( 20 ) وَخَلِّلِ الاَصَابِعَ مَعَ اِطَالَةِ غَسْلِهِمَا ( 21 ) وَابْدَأْ

بِاليُمْنَى ( 22 ) وَتَعَهَّدْ غَسْلَهُمَا ( 23 ) ثُمَّ قُلْ: أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ الاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ

.( شَرِيْكَ لَهُ وَ أَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ ( 24

37

Apabila kamu hendak berwudhu, maka bacalah:

“Bismillahirrahmanirrahim”. (1) dengan mengikhlaskan niatnya karena Tuhan

Allah (2) dan basuhlah telapak tanganmu tiga kali (3) gosoklah gigimu dengan

Kayu arok atau sesamanya. (4) kemudian berkumurlah dan isaplah air dari

telapak tangan sebelah dan berkumurlah; kamu kerjakan yang demikian 3 kali (5)

sempurnakanlah dalam berkumur dan mengisap air itu, apabila kamu sedang tidak

berpuasa (6); kemudian basuhlah mukamu tiga kali (7) dengan mengusap dua

sudut matamu (8) dan lebihkanlah membasuhnya (9) dengan digosok (10)dan

selai-selailah jenggotmu (11); kemudian basuhlah (kedua) tanganmu dan kedua

sikumu dengan digosok tiga kali (12) dan selai-selailah jari-jarimu (13), dengan

melebihkan membasuh kedua tanganmu mulai tangan kanan (15); lalu usaplah

ubunmu dan atas surbanmu (16); dengan menjalankan kedua telapak tangan (17)

dari ujung muka kepala sehingga tengkuk dan di kembalikan lagi pada permulaan

(18); kemudian usaplah kedua telingamu sebelah luarnya dengan dua ibu jari dan

sebelah dalamnya dengan telunjuk (19) lalu basuhlah kedua kakimu beserta kedua

mata kaki dengan digosok tiga kali (20) dan selai-selailah jari-jari kakimu dengan

melebihkan membasuh keduanya (21) dan mulailah dengan yang kanan (22) dan

sempurnakanlah membasuh kedua kaki itu (23) kemudian ucapkan “Asyhadu allaila-

ha-ilallah wahdahu-la-syari-kalah, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhuwa

rasu-luh (24)”.

38

مَسْحُ الخُفَّيْنِ

( وَامْسَحْ اَعْلا الخُفَّيْهِ اَوْ نَحْوِهِمَا بَدَلَ غَسْلِ الرِّجْلَيْنِ فِى الوُضُوءِ ( 25

ثَلاَثًا فِى السَّفَرِ وَيَومًا وَلَيْلَةً فِى الاِقَامَةِ, مَالَمْ تَخْلَعْهُمُا وَآَانَ لُبْسُهُمَا عَلَى

( طُهْرٍ ( 26

MENGUSAP KEDUA KHUF (SEPATU)

Dan usaplah kedua khuf atau semisalnya sebagai pengganti membasuh

(mencuci) kedua kaki dalam wudlu (25), untuk tiga hari dalam perjalanan dan satu

hari dalam waktu tidak bepergian, selama tidak membuka keduanya, sedang

waktu memakainya di waktu suci (belum batal wudlu-nya)(26).

الحَدَثُ

نْ

Tinggalkan komentar

Nama: (Required)

eMail: (Required)

Situs Web:

*
To prove you're a person (not a spam script), type the security word shown in the picture.
 Anti-Spam Image

 

Komentar:

 
    Web blogdetik 
LOADING...
     
     
     

Selamat Datang di Web Hosting Tapak Suci Putera Muhammadiyah Pimda 158 Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi.
Dengan Iman dan Ahlak Saya Menjadi Kuat
Tanpa Iman dan Ahlak Saya Menjadi Lemah
Nilai Luhur Pencak Silat Tapak Suci
Today, there have been 5 visitors (26 hits) on this page!
Web Design by Ari Widodo, SE, K.Ka This website was created for free with Own-Free-Website.com. Would you also like to have your own website?
Sign up for free