ariwidodo.allright reserved
 

Pilihan Berita Anda
Pelaksanaan Iman dan Akhlaq
Ditulis oleh Drs. Hisbullah Rahman, PBr. on 03/18/2010 at 4:15pm (UTC)
 


Perguruan TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH memiliki motto: "Dengan Iman dan Akhlaq Saya menjadi Kuat, tanpa Iman dan Akhlaq Saya menjadi Lemah." Motto ini menjadi landasan dalam setiap gerak insan TAPAK SUCI dalam berkarya dan berprestasi. Dengan senantiasa mengamalkan motto ini, Insya Allah membawa TAPAK SUCI mencapai kesuksesan memenuhi misi dan mewujudkan visi TAPAK SUCI.
Pengertian Iman dan Akhlaq
Pengertian Iman
Ajaran-ajaran Nabi Muhammad SAW yang paling fundamental adalah bertauhid kepada ke-Esaan Allah SWT, yang ditunjukkan dengan Kalimat Syahadat: "Laa Ilaaha illallah (Tiada Tuhan selain Allah)". Kalimat mulia ini menjadi landasan dasar dan inti Islam, yang membedakan mana seorang Muslim, dan mana yang tidak beriman--yang menyekutukan Allah SWT).
Nabi Muhammad SAW bersabda: "Iman adalah Engkau percya kepada Allah, Malaikat-malaikat-NYA, Kitab-kitab-NYA, Hari Kebangkitan/Kiamat, Qodlo dan Qodar atau kuasa-NYA." (HR. Bukhari). Iman, merupakan kuncipokok dalam membentuk ke-Islam-an seseorang; antara Iman dan Islam merupakan satu kesatuan yang saling mengisi. Iman tidak ada artinya tanpa amal saleh, dan amal saleh akan sia-sia jika tidak dilandasi Iman.
Seperti telah kita ketahui bahwa banyak hadist yang telah menjelaskan masalah Iman dan ciri-ciri keimanan, antara lain:
• Iman itu mempunyai tujuh puluh cabang; mengucapkan kalimat Laa ilaaha illallah adalah yang paling utama, memindahkan duri yang mengganggu di jalan adalah yang paling ringan, dan malu adalah sebagian dari Iman.
• Tidak beriman salah seorang diantara kamu sehingga mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.
• Barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka janganlah menyakiti tetangga.
• Barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka muliakanlah tamunya.
• Barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia berkata benar atau (jika tidak bisa) lebih baik diam.
• Tidak lurus Iman seorang hamba sebelum lurus hatinya, dan tidak lurus hatinya sebelum lurus lidahnya.

Pengertian Akhlaq
Sebelum kita memahami pengertian akhlaq, baiklah jika kita perhatikan terlebih dahulu bahwa obyek dari akhlaq adalah manusia. Manusia adalah mahluk Allah yang diciptakan-Nya dengan sebaik-baiknya kejadian, diberiNya akal dan nafsu agar dia dapat memikirkan mana yang baik dan mana yang buruk, yang memberi manfaat dan mudharat, mana yang halal dan mana yang haram, dan sebagainya.
Akhlaq adalah suatu keadaan yang melekat pada jiwa manusia, yang daripadanya lahir perbuatan-perbuatan dengan mudah, tanpa melalui proses pemikiran, pertimbangan, atau penelitian. Jika keadaan (hal) tersebut melahirkan perbuatan yang baik dan terpuji menurut pandangan akal dan syaria (hukum Islam), disebut Akhlaq yang mulia. Jika perbuatan-perbuatan yang timbul itu tidak baik, dinamakan akhlaq yang buruk.
Kata "akhlaq", secara etimologis berarti; 1) Tabiat, budi pekerti; 2) kebiasaan atau adat; 3) keperwiraan, kesatriaan; 4) agama; 5) kemarahan. Karena akhlaq merupakah suatu keadaan yang melekat di dalam jiwa, maka suatu perbuatan baru disebut akhlaq kalau terpenuhi beberapa syarat;
1. Perbuatan itu dilakukan berulang-ulang
2. Perbuatan itu timbul dengan mudah tanpa dipaksaan, pdipikirkan atau diteliti lebih dahulu, sehingga ia benar-benar merupakan suatu kebiasaan. Jika perbuatan itu timbul karena terpaksa atau setelah dipikirkan dan dipertimbangkan, atau dibuat-buat, tidak disebut akhlaq.
Akhlaq menempati posisi yang sangat penting dalam Islam, sehingga setiap aspek dari ajaran agama ini selalu berorientasi pad pembentukan dan pembinaan akhlaq yang mulia.
Sabda Rasulullah SAW; "Sesungguhnya saya diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia" (HR Ahmad, Baihaqi, dan Malik).
• Mukmin yang paling sempurna imannya, adalah orang yang paling baik akhlaqnya. (HR Ahmad)
• Taqwa kepada Allah dan akhlaq yang paling baik adalah sesuatu yang paling banyak membawa manusia ke dalam srga (HR. Tirmizi).
Akhlaq Nabi Muhammad SAW biasanya juga disebut akhlaq Islam. Karena akhlaq ini bersumber dari Al Qur'an dan Al Qur'an datang dari Allah SWT, maka akhlaq Islam mempunyai ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan Akhlaq Wa'diyah (ciptaan manusia).
Ciri-ciri itu antara lain:
1. Kebaikan bersifat mutlak (al khairiyyah al mutlaqah), yaitu kebaikan yang terkandung dalam akhlaq Islam, merupakan kebaikan yang murni, baik untuk individu maupun untuk masyarakat, di dalam lingkungan, keadaan, waktu, dan tempat apapun.
2. Kebaikan yang bersifat menyeluruh ( as-salahiyyah al-'amamah), yaitu kebaikan yang terkandung di dalamnya merupakan kebaikan untuk seluruh umat manusia di segala zaman dan di semua tempat.
3. Tetap, langgeng dan mantap yaitu kebaikan yang terkandung di dalamnya bersifat tetap, tidak berubah oleh perubahan waktu dan tempat, atau perubahan kehidupan masyarakat.
4. Kewajiban yang harus dipatuhi (a- ilzam al mustajab), yaitu kebaikan yang terkandung dalam akhlaq Islam, merupakan hukum yang harus dilaksanakan, sehingga ada sanksi hukum tertentu bagi orang yang tidak melaksanakannya.
5. Pengawasan yang menyeluruh (ar-raqabah al-muhitah), karen Akhlaq Islam bersumber dari Allah, maka pengaruhnya lebih kuat dari akhlaq ciptaan manusia.
Akhlaq yang mulia dan terpuji menurut ajaran Islam antara lain:
1. BERANI, dalam segala hal yang positif, baik mengatakan dan membela kebenaran serta dalam menghadapi tantangan dan ancaman.
2. ADIL, dalam memutuskan sesuatu tanpa membedakan kedudukan, status sosial ekonomi, maupun hubungan kekerabatan.
3. BIJAKSANA, dalam menghadapi dan memutuskan sesuatu.
4. MENDAHULUKAN, kepentingan orang lain daripada kepentingan diri sendiri.
5. PEMURAH, dan suka menafkahkan hartanya, baik pada waktu lapang maupun pada waktu susah.
6. IKHLAS, dalam melaukan setiap amal perbuatan semata-mata karena Allah SWT.
7. CEPAT BERTOBAT, dan meminta ampun kepada Allah SWT jika melakukan sesuatu perbuatan dosa.
8. JUJUR dan BENAR, adalah suatu sifat yang terpuji termasuk Akhlaq Mahmudah.
9. TENANG, dalam menghadapi berbagai masalah, tidak berkeluh kesah, dan gundah gulana.
10. AMANAH, dapat dipercaya baik terhadap Alla, sesama mahluk, dan terhadap diri sendiri.
• SABAR, dalam menghadapi setiap cobaan atau melaksanakan kewajiban ibadah kepada Allah SWT.
• PEMAAF, adalah orang yang selalu memberikan maaf kepada orang lain tanpa rasa dendam.
• PENUH KASIH SAYANG dan belas kasih terhadap sesama mahluk Allah.
• LAPANG HATI, dan tidak membalas dendam, terhadap orang lain yang telah meyakiti hatinya.
• SELALU OPTIMIS, dalam menghadapi kehidupan dan penuh harap kepada Allah SWT.
• IFFAH, yakni selalu menjaga diri dari segala sesuatu yang dapat merusakkan kehormatan dan kesucian.
• AL HAYA', yakni malu melakukan perbuatan yang tidak baik.
• TAWADDU, (rendah hati) bukanlah merendahkan kedudukan seseorang malah sebaliknya mengangkat martabatnya.
• MENGUTAMAKAN PERDAMAIAN, daripada permusuhan.
• ZUHUD, dan tidak rakus terhadap kehidupan dunia.
• RIDHA, atas segala ketentuan yang ditetapkan Allah SWT.
• SETIA, terhadap teman, sahabat, dan siapa saja yang terkait dengannya.
• BERSYUKUR, atas segala usaha dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
• MENGUTAMAKAN MUSYAWARAH, dalam setiap mengambil keputusan.
• BERTAWAKKAL, setelah segala usaha dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
• DINAMIS, sampai ke tujuan dan cita-cita tercapai.
• MURAH SENYUM, dan menampilkan wajah yang ceria kepada orang lain sehingga setiap orang yang memandangnya merasa senang.
• SELALU MEMPERHATIKAN, keadaan tetangga dan lingkungan tempat tinggalnya.
• MENGHORMATI dan MENGHARGAI, orang lain secara tulus, tanpa memandang latar belakang orang tersebut, selama hasil kerja dan prestasi tersebut bersifat positif.
• MENJAUHI SIFAT IRI HATI DAN DENGKI, terhadap tetangga, teman atau saudara baik langsung maupun tidak langsung.
• RELA BERKORBAN, demi kepentingan dan kemaslahatan umat manusia dalam membela agama Allah SWT.

Pelaksanaan ikrar TAPAK SUCI
Ikrar TAPAK SUCI terdiri dari 6 (enam) butir yang menjiwai dan juga yang mengikat setiap gerak dan langkah insan TAPAK SUCI. Do'a dan ikrar TAPAK SUCI ini disusun pertama kali oleh H. Djarnawi Hadikusuma. Sejarah memperlihatkan bahwa do'a dan Ikrar TAPAK SUCI itu sudah disusun sejak Perguruan TAPAK SUCI berdiri. Hal ini menyiratkan betapa karakter dan warna kepribadian seluruh insan TAPAK SUCI kelak, sudah digariskan dan sudah diproyeksikan lebih dini, oleh para pendahulu perguruan TAPAK SUCI.
Dari pengertian Iman dan Akhlaq tersebut di atas, maka marilah kita bercermin pada diri sendiri. Marilah kita mengambil diri kita masing-masing sebagai tolok ukur sejauh mana penghayatan dan pengamalan Ikrar TAPAK SUCI, apakah ciri-ciri keimanan dan akhlaq mulia itu sudah ada pada diri kita, apakah sesungguhnya kita sudah KUAT, atau sebenarnya kita masih LEMAH.

 

Nilai Kepribadian Kader Tapak Suci
Ari on 03/17/2010 at 5:42pm (UTC)
 Kepribadian Anggota Tapak Suci

1. Memiliki aqidah yang lurus
2. Mengamalkan Ibadah yang benar
3. Memiliki akhlaq yang mulia
4. Memiliki jiwa kemandirian
5. Berwawasan luas
6. Memiliki fisik yang kuat
7. Mampu mengendalikan diri
8. Rapih dan teratur dalam aktivitasnya
9. Pandai memanfaatkan waktu
10. Bermanfaat bagi orang lain

Dengan Iman dan Akhlaq Saya Menjadi Kuat,
Tanpa Iman dan Akhlaq Saya Menjadi Lemah


Yang perlu diperhatikan oleh kader dan anggota Tapak Suci adalah :

1. Tidak me-ruqyah (merujuk/menjampi-jampi) kecuali dengan Qur’an Ma’tsur (pernah dilakukan oleh Rasullah)
2. Tidak berhubungan dengan jin.
3. Tidak meminta tolong kepada orang yang berhubungan dengan jin.
4. Tidak meramal nasib dalam bentuk apapun ( contoh : dengan telapak tangan, ramalan perbintangan, dll)
5. Tidak menghadiri majelis dukun dan peramal.
6. Tidak meminta berkah dengan mengusap-ngusap kuburan.
7. Tidak meminta tolong dengan orang yang telah dikubur (mati).
8. Tidak bersumpah dengan selain Allah SWT
9. Tidak tasya-um (merasa sial karena mendengar atau melihat sesuatu).
10. Mengikhlaskan amal untuk Allah S.W.T.
11. Tidak Riya dalam ibadah
12. Mengimani rukun iman
13. Beriman kepada nikmat dan siksa kubur.
14. Mensyukuri nikmat Allah S.W.T. saat mendapatkan nikmat.
15. Menjadikan syetan sebagai musuh.
16. Tidak mengikuti langkah-langkah syetan
17. Menerima dan tunduk secara penuh kepada Allah S.W.T. dan tidak ber-tahkim (berhukum) kepada selain yang diturunkan Allah S.W.T.
18. Melaksanakan adab-adab terhadap Rasulullah
19. Tidak mempelajari/memiliki ilmu kebal.
20. Tidak mempelajari/memiliki ilmu Pengasih (pelet)
21. Tidak mempelajari/memiliki ilmu kontak jarak jauh.
22. Tidak menggunakan susuk pemikat.
23. Tidak membawa/memiliki bebet/wafak (kain putih bertuliskan Arab.
24. Tidak mempelajari/memiliki ilmu sambatan (melakukan gerakan beladiri atau meniru-niru tingkah laku binatang buas tanpa sadarkan diri)
25. Tidak menggunakan/memiliki kekuatan benda tertentu untuk melindungi diri (seperti cincin, kalung, gelang, keris, dll).
26. Tidak mengolah napas/pernapasan yang tidak sesuai dengan fitrah manusia

Mengamalkan ibadah yang benar

1. Tidak Taqlid dalam ibadah (melakukan ibadah tetapi tidak tahu dalilnya)
2. Tidak sungkan adzan.
3. Ihsan (baik) dalam thoharoh (bersuci)
4. Bersemangat untuk sholat berjamaah.
5. Bersemangat untuk berjama’ah di masjid.
6. Ihsan (baik) dalam sholat.
7. Qiyamul lail (sholat malam) minimal sekali sepekan.
8. Membayar zakat.
9. Berpuasa fardhu.
10. Berpuasa sunnat minimal sehari dalam sebulan.
11. Sholat Dhuha minimal sekali sepekan.
12. Mampu mendirikan sholat jenazah/ghoiq
13. Mampu mendirikan sholat jamma dan qoshor
14. Niat melaksanakan haji.
15. Komitmen dengan adab tilawah.
16. Khusyu dalam membaca Al-Qur’an.
17. Hafal minimal setengah juz 30 Al-Qur’an.
18. Komitmen dengan wirid tilawah harian.
19. Berdo’a pada waktu-waktu utama.
20. Menutup hari-harinya dengan taubat dan istighfar.
21. Berniat pada setiap melakukan kegiatan.
22. Menjauhi dosa besar.
23. Merutinkan dzikir pagi hari.
24. Merutinkan dzikir sore hari.
25. Dzikir kepada Allah dalam setiap keadaan.
26. Memenuhi nazhar.
27. Menyebarluaskan salam.
28. Ber-I’tikaf pada bulan ramadhan, jika mungkin.
29. Bersiwak (membersihkan mulut) setiap akan melakukan ibadah, jika mengkin.
30. Senantiasa menjaga kondisi thoharoh (wudhu), jika mungkin.

Memiliki akhlaq yang mulia

1. Tidak takabbur (sombong)
2. Tidak imamah (asal ikut, tidak punya prinsip).
3. Tidak dusta.
4. Tidak mencaci maki.
5. Tidak mengadu domba.
6. Tidak ghibah (membicarakan kejelekan orang lain)
7. Tidak mematikan/memotong pembicaraan orang lain.
8. Tidak mencibir dengan isyarat apapun.
9. Tidak menghina dan meremehkan orang lain.
10. Tidak menjadikan orang yang berakhlaq buruk sebagai teman/sahabat.
11. Tidak memfitnah.
12. Tidak berburuk sangka.
13. Menjadikan senyum sebagai shodaqoh
14. Menyayang yang kecil.
15. Menghormati yang besar.
16. Menepati janji.
17. Birrul Walidain (berbakti kepada kedua orang tua).
18. Menundukan pandangan.
19. Menyimpan rahasia.
20. Menutupi aib orang lain.
21. Berniat mewujudkan keluarga sakinah.
22. Memiliki ghiroh pada perjuangan agamanya.
23. Menghadiri undangan.
24. Menjenguk orang sakit.
25. Memuliakan tamunya.
26. Rukun dengan tetangga.
27. Mentaati peraturan-peraturan.
28. Patuh pada pimpinan/atasan.
29. Siap memimpin dan dipimpin
30. Santun dalam berbicara.
31. Menjadi pendengar yang baik.
32. Berani karena benar.
33. Sabar dalam menerima cobaan.
34. Melayat orang meninggal.
35. Turut merasakan kesedihan orang lain.
36. Percaya diri.
37. Berlapang dada/menerima/terbuka dalam menerima nasihat orang lain.
38. Mudah memaafkan kesalahan orang lain.
39. Menjaga fasilitas umum.
40. Menjaga fasilitas khusus.

Memiliki jiwa kemandirian

1. Menjauhi sumber penghasilan haram.
2. Menjauhi riba.
3. Menjauhi judi dengan segala macamnya.
4. Menjauhi tindak penipuan.
5. Tidak boros (hemat)
6. Inovatif.
7. Kreatif.
8. Cermat (teliti)
9. Menabung, meskipun sedikit.
10. Tidak menunda dalam melaksanakan hak orang lain.

E. Berwawasan Luas

1. Baik dalam membaca dan menulis.
2. Membaca satu juz tafsir Al-Qur’an (juz 30).
3. Memperhatikan hukum-hukum tilawah
4. Menghafalkan separuh hadits Arbain minimal 5 hadist.
5. Menghafalkan hadits pilihan Riyadhus Shalihin minimal 5 hadist.
6. Mengetahui keadaan jazirah Arab pada zaman jahiliyah
7. Membaca siroh nabawiyah (sejarah) Nabi Muhammad SAW dari kecil hingga diangkat menjadi Rasullah.
8. Mengenal 10 sahabat Nabi yang dijamin masuk syurga.
9. Mengetahui hukum thaharoh (berwudlu).
10. Mengetahui hukum sholat.
11. Mengetahui hukum puasa.
12. Mengetahui fiqih aurat laki-laki dan perempuan.
13. Mengetahui tata cara musyawarah yang Islami.
14. Menyadari adanya peperangan Zionisme terhadap Islam.
15. Mengetahui Ghazwul Fikri (perang pemikiran)
16. Mengetahui bid’ah-bid’ah di Indonesia
17. Mengetahui organisasi-organisasi terselubung.
18. Mengetahui bahaya pembatasan kelahiran.
19. Mengemukakan pendapatnya.
20. Tidak menerima suara-suara miring tentang Islam.

F. Memiliki fisik yang kuat

1. Bersih badan
2. Bersih pakaian
3. Bersih tempat tinggal
4. Komitmen dengan adab makan dan minum sesuai dengan sunnah.
5. Tidak isrof (berlebihan) dalam bergadang.
6. Komitmen dengan olah raga/latihan 4 jam setiap pekan.
7. Tampil energik/bersemangat.
8. Memperhatikan tata cara baca yang sehat.
9. Mencabut diri dari merokok.
10. Menghindari tempat-tempat kotor dan polusi.
11. Menghindari tempat-tempat bencana (bila masih diluar area)

G. Mampu mengendalikan diri

1. Tetap istiqomah (tidak condong pada penyimpangan)
2. Menjauhi/Menahan anggota tubuh dari segala yang haram.
3. Menjauhi tempat-tempat yang haram
4. Menjauhi tempat-tempat maksiat.
5. Menjauhi perbuatan zina.
6. Menjauhi perbuatan makruh (hal-hal yang dibenci Allah)
7. Menjauhi hal-hal yang subhat (sesuatu yang hukumnya diantara halal dan haram).
8. Mampu menahan emosi.
9. Tidak tersimpan kedengkian pada siapapun, kecuali pada musuh Allah.
10. Tidak berniat membalas dendam
11. Tidak putus asa.

H. Rapih dan teratur dalam aktivitasnya

1. Memperbaiki penampilannya.
2. Amanah dalam tugas (mampu menyelesaikan tugas dengan baik
3. Gemar bersilaturrahmi.
4. Tidak menjalin hubungan dengan lembaga- lembaga yang menentang Islam.
5. Mempersiapkan segala sesuatu dengan perencanaan yang matang.
6. Seimbang dan adil (tawajun muasit) dalam berbagai urusan.
7. Mampu menyelesaikan masalah dengan bijaksana.
8. Tidak mengulangi kesalahan yang pernah diperbuat

I. Pandai memanfaatkan waktu

1. Bangun sebelum fajar.
2. Membaca sesuatu diluar spesialisasinya minimal
2 jam per pekan.
3. Memperluas diri dengan sarana-sarana baru. (contoh : mengikuti seminar, diskusi, simposium, internet, dll)
4. Menghabiskan waktu untuk belajar

J. Bermanfaat bagi orang lain

1. Membantu yang membutuhkan.
2. Memberi petunjuk orang tersesat.
3. Mampu melerai perselisihan
4. Berpartisipasi dalam kerja-kerja jama’i (bersama-sama)
5. Mampu mengurus jenazah (memandikan, mengkafani, mensyolatkan, dan menguburkan)
6. Menguasai P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan).
7. Mampu mengatasi kesurupan jin.
8. Ikut berpartisipasi dalam kegembiraan.
9. Menikah dengan pasangan yang sesuai.

(diambil dari blog Tapaksuci Unila-Diedit ulang Ari Widodo, SE, K.Ka)
 

Tapak Suci Test
Ari on 03/17/2010 at 5:40pm (UTC)
 HAhahahahahahah Tes Dulu
 

<-Back

 1 

Continue->

Selamat Datang di Web Hosting Tapak Suci Putera Muhammadiyah Pimda 158 Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi.
Dengan Iman dan Ahlak Saya Menjadi Kuat
Tanpa Iman dan Ahlak Saya Menjadi Lemah
Nilai Luhur Pencak Silat Tapak Suci
Today, there have been 5 visitors (23 hits) on this page!
Web Design by Ari Widodo, SE, K.Ka This website was created for free with Own-Free-Website.com. Would you also like to have your own website?
Sign up for free